Pasien Kemoterapi Bisa Punyak Anak, Ini Caranya  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 13 November 2015 05:34 WIB

sterileeye.com

TEMPO.CO , Jakarta - Batara Imanuel Sirait, spesialis kandungan dan kebidanan di MRCCC Siloam Semanggi, mengatakan infertilitas atau gangguan kesuburan bisa terjadi pada siapa saja, terutama pada pasien kanker usia produktif yang telah menjalani kemoterapi ataupun radiasi. Maka, kecil kemungkinan pasien kanker yang telah menjalani kemoterapi memiliki keturunan. Namun, ia melanjutkan, hal ini bisa diatasi dengan cara melakukan fertility preservation, Jumat, 13 November 2015.

Fertility preservation merupakan program penyimpanan sel telur bagi pasien kanker yang harus menjalani kemoterapi maupun radiasi. "Ketika kemoterapi sudah dilakukan, sel telur atau sel reproduksi akan rusak sehingga mereka akan sulit mendapatkan keturunan," tutur dia.

Program ini tidak hanya berlaku untuk wanita, tapi juga untuk pria dan pasangan suami istri. "Akan lebih mudah lagi ketika sudah berkeluarga. Kita bisa lakukan pengambilan sel telur dan sel sperma suami kemudian dipertemukan dalam bayi tabung hingga menjadi embrio. Embrio inilah yang nantinya disimpan," ujar dokter yang menamatkan pendidikan master di Universitas Sumatera Utara ini. Ia juga mengatakan tingkat keberhasilan penyimpanan embrio lebih besar daripada sel telur atau sel sperma saja.

Sayangnya, menurut dia, belum banyak pasien kanker usia produktif yang tahu akan hal ini. "Pasien kanker tidak pernah datang ke dokter kandungan. Dia akan langsung mendatangi dokter kanker," ucap Batara. Ia menduga, selama ini dokter kanker mungkin berfokus pada penyakit kanker yang diperiksanya saja.

"Semestinya kalau ingin menangani secara holistik atau menyeluruh, ketika ada pasien kanker usia produktif, sebaiknya juga ditawarkan fertility preservation," ucapnya. Ditambah lagi, angka keberhasilan penyembuhan kanker dan angka harapan hidup yang meningkat membuat program ini sangat baik dijalankan untuk pasien kanker di usia produktif. "Karena di saat mereka ingin memiliki anak, mereka sudah punya ‘bibit’-nya," ujar dia.

Sebetulnya, program ini telah ada di negara-negara maju, contohnya Singapura. Di Indonesia, program ini masih dalam tahap sosialisasi. "Kami masih dalam tahap meyakinkan pasien dan menginformasikan bahwa mereka punya opsi," ucap dia.




DINI TEJA


Berita terkait

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

11 jam lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

6 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

7 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

10 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

12 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

13 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

15 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

15 hari lalu

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.

Baca Selengkapnya