Musim Pancaroba, Begini Gunung Kidul Antisipasi Kasus Diare  

Reporter

Rabu, 18 November 2015 04:14 WIB

Seorang warga membawa pasien diare yang akan dirawat di Puskesmas Silo 2, Jember, Jawa Timur. ANTARA/Seno S

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mencermati adanya kemungkinan perkembangan siklus kasus diare yang makin signifikan memasuki peralihan musim November ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Sumitro mengungkapkan, untuk tahun ini sampai Oktober 2015, kasus diare yang tercatat untuk semua kelompok umur sudah mencapai 14 ribu kasus.

"Tidak ada yang sampai menyebabkan kematian karena semua berhasil ditangani cepat," ujar Sumitro pada Selasa, 17 November 2015.

Kasus diare tahun ini, lanjut Sumitro, dinilai lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu yang sempat tembus hingga lebih dari 15 ribu kasus. "Meskipun siklus kejadian per bulannya lebih tinggi pada tahun ini," ujar Sumitro. Misalnya, jika tahun lalu di suatu titik desa sebulan hanya 10 kasus, tahun ini per bulannya bisa 15-20 kasus.

Dinas Kesehatan Gunungkidul memperkirakan, datangnya pancaroba Gunungkidul yang lebih molor dibanding daerah lain di DIY tahun ini, tak ikut menjadi faktor yang mempengaruhi peningkatan frekuensi siklus diare tahun ini.

Sumber-sumber air di telaga yang sempat mengering dan kembali terisi air pun dinilai tak ada dampaknya pada penyebaran bakteri E-Coli ataupun rotavirus pemicu diare.

"Sumber air di Gunungkidul merupakan air resapan, diare ini lebih pada pola hidup masyarakat, terutama saat mengonsumsi air minum," ujar Sumitro.

Meski demikian, memasuki penghujan yang belum merata ini, Dinas Kesehatan setempat mulai menggencarkan sosialisasi pada warga untuk mengantisipasi kasus diare ini makin meningkat. Sebab, dari catatan Dinas Kesehatan Gunungkidul, kasus diare ini diprediksi marak, terutama pada bulan Januari, November, dan Desember.

"Sosialisasi antisipasi diare termasuk saat warga menggelar hajatan, pantauan kami, sering kali kasus muncul ketika air dimasak seadanya dan masih terkandung bakteri pemicu diare," ujar Sumitro.

Dinas Kesehatan Gunungkidul pun tak melarang atau mengklasifikasikan secara khusus mana saja sumber air yang dinilai benar-benar bebas potensi penyakit diare ini. "Semua sumber air telaga baik yang sempat kering maupun tidak saat kemarau, wajib dimasak sampai matang jika dikonsumsi, sama potensi bahayanya,” ujarnya.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Yudiria Amelia menuturkan, awal penghujan November ini pihaknya mensosialisasikan pada warga bantaran sungai agar mewaspadai maraknya diare yang lebih gampang terpicu pascabanjir. Sebab, sering kali warga tak menghiraukan apa yang dikonsumsi ketika air dan lingkungan sudah tercemar setelah air sungai meluap hingga ke permukiman.

Sampai Oktober ini Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menemukan satu kasus diare yang sampai menyebabkan kematian.

"Pada anak bayi, kami masih kumpulkan datanya November ini," ujar Yudiria.

PRIBADI WICAKSONO.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

5 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

5 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

7 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya