Revitalisasi Ndalem Joyokusuman Memerlukan Dana Rp25 Miliar

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 10 Februari 2016 23:00 WIB

Keraton Mangkunegaran Surakarta, Jawa Tengah. TEMPO/Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Jakarta - Revitalisasi Ndalem Joyokusuman, rumah yang dulunya merupakan tempat tinggal para pangeran putra mendiang Paku Buwono (PB X), Raja Keraton Kasunanan Surakarta memerlukan dana sekitar Rp25 miliar.

"Anggaran yang diperlukan untuk merevitalisasi Ndalem Joyokusuman yang masuk bangunan cagar budaya (BCB) memang cukup besar, maka untuk memenuhi dana tersebut Pemkot Surakarta akan mengupayakan mengajukan anggaran ke pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Pemkot Surakarta Agus Djoko Witiarso di Solo, Rabu, 10 Februari 2016.

Ia menuturkan bahwa restorasi penataan Ndalem Joyokusuman di Gajahan, Solo, tidak hanya dilakukan di lingkungan dalamnya saja, namun penataan juga meliputi landscape dan koridor yang menjadi akses masuk ke Ndalem Joyokusuman.

"Ya kita persiapkan dulu untuk restorasi di dalamnya, baru disusul lanscapenya. Kemudian nantinya bisa kita lakukan persiapan pemanfaatannya. Untuk anggarannya kita perkirakan lebih dari Rp25 miliar. Makanya kita ajukan ke pusat," katanya.

Ia mengatakan, nantinya anggaran ini bisa digunakan untuk penataan kawasan jalan Veteran sebagai akses menuju Ndalem Joyokusuman. Termasuk penataan di sekitar bangunan, khususnya yang saat ini berada di depan kori Ndalem Joyokusuman.

"Ya kita belum tahu status kepemilikannya seperti apa. Makanya kita lihat dulu dan kita data. Pendataan akan kita libatkan kelurahan untuk mengetahui status kepemilikan tanahnya," katanya.

Penjabat (Pj) Wali Kota Surakarta Budi Yulistianto mengatakan bahwa Pemkot akan mengajukan proposal pada pemerintah pusat untuk pembangunan Ndalem Joyokusuman ini, sesuai dengan instruksi dari Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang meminta secara langsung pasca berkunjung ke Ndalem Joyokusuman.

"Setelah meninjau, kita diminta mengajukan proposal untuk Ndalem Joyokusuman. Untuk perbaikan bangunan ini kan tidak mungkin anggarannya dari Pemkot sendiri, makanya kita berharap dapat bantuan dari pusat," katanya.

Budi dalam hal ini juga telah meminta kepada ketiga instansi yakni DTRK, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) serta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) untuk menyusun proposal.

DTRK nantinya akan diminta untuk pengajuan proposalnya, sedangkan Disbudpar yang berada di bawah Kemendikbud akan menangani administrasi, sedangkan Dishubkominfo akan menangani visualisasi Ndalem Joyokusuman.

ANTARA

Berita terkait

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

26 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

48 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah

Baca Selengkapnya

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.

Baca Selengkapnya

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.

Baca Selengkapnya

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022

Baca Selengkapnya

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.

Baca Selengkapnya