Seorang petugas laboratorium mengumpulkan nyamuuk lokal untuk dilakukan pengujian bakteri yang dipercaya dapat mengurangi penyebaran virus melalui nyamuk dan virus Zika ke manusia di Eliminate Dengue Program (EDP), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 5 February 2016. Virus Zika menjadi mimpi buruk warga Brasil, dimana lebih dari 4.000 bayi lahir dengan microcephaly. REUTERS/Darren Whiteside
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan dugaan hubungan virus Zika dengan dua gangguan saraf, mikrosefalus pada bayi dan Guillain-Barre pada orang dewasa, akan bisa dipastikan dalam beberapa pekan, kata pejabat tinggi WHO, Jumat.
Sindroma Guillain-Barre atau radang polineuropati demyelinasi parah adalah peradangan parah penyebab kerusakan sel saraf tanpa penyebab jelas.
"Kami memiliki beberapa pekan lagi untuk memastikan dapat menunjukkan kaitannya, tetapi hubungan Zika dengan Guillain-Barre adalah sangat mungkin," kata Marie-Paule Kieny, Wakil Direktur Jenderal untuk Sistem Kesehatan dan Inovasi, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Dia mengatakan akan mengambil setidaknya 18 bulan untuk memulai uji klinis pada kandidat vaksin manusia untuk Zika, seraya menambahkan, "Dua kandidat vaksin tampaknya lebih maju, vaksin DNA dari Institut Nasional AS untuk Kesehatan, dan produk tidak aktif dari Bharat Biotech, di India."
Deteksi dini infeksi sangatlah penting bagi ibu hamil. Pasalnya, ada lima infeksi berbahaya selama kehamilan yang bisa menjadi faktor penyebab bayi lahir dalam kondisi cacat.