TEMPO.CO, Jakarta - Pemakaian deodoran untuk mengurangi keringat berlebih dan mencegah bau badan sudah lazim di kalangan masyarakat. Deodoran dianggap ampuh menekan produksi keringat sekaligus menghalau bakteri penyebab bau tak sedap. Lalu, kapan saat yang tepat untuk menggunakan deodoran?
Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Rumah Sakit Brawijaya, Jakarta, Vinia Ariani Permata menyarankan agar deodoran segera diaplikasikan setelah mandi. "Sesudah mandi, ketiak kering tapi masih lembab," kata Vinia dalam acara peluncuran produk deodoran di Restauran 3 Wise Monkeys, Jakarta, Kamis, 28 April 2016.
Meskipun demikian, deodoran juga tetap efektif bila digunakan lima hingga sepuluh menit setelah mandi. Asalkan, tubuh belum mengeluarkan keringat. Jika ketiak terlanjur berkeringat lagi, Vinia menyarankan untuk mengulang mandi lalu secepatnya menggunakan deodoran.
Dokter yang juga berpraktik di sebuah klinik kecantikan di Pondok Indah, Jakarta, ini mengatakan sabun yang digunakan pada saat mandi memang bisa menghilangkan bau dan keringat. Namun, itu tidak berlangsung lama. "Bau dan keringat akan kembali muncul," ujar Vinia. Inilah alasan mengapa penggunaan deodoran sangat disarankan.
Dalam sehari, deodoran cukup digunakan satu kali saja asalkan saat memakainya sudah menjangkau seluruh area ketiak. Sebaiknya jangan mengoleskan atau menyemprotkan kembali deodoran pada ketiak yang sudah berkeringat. Meniban deodoran di ketiak yang basah oleh keringat justru tidak efektif. Menurut Vinia, lebih baik mandi lagi atau menyeka ketiak dengan handuk basah hingga kering sebelum deodoran diusapkan ke ketiak.
Vinia pun mengingatkan agar tidak sembarangan memilih deodoran. Vinia menjelaskan, secara umum, deodoran yang cocok haruslah diproduksi perusahan yang besar dan punya citra yang bagus. Deodoran juga dihasilkan melalui riset-riset penelitian dan dikerjakan menggunakan alat-alat canggih. Yang tak boleh dilupakan, deodoran harus sudah memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Bagi pemilik kulit ketiak sensitif, menentukan deodoran haruslah berdasar pada bagaimana respon kulit setelah memakai deodoran. Jika kulit menjadi gatal, perih, dan panas, tinggalkan deodoran tersebut. “Jangan menggeneralisasi semua deodoran. Semua orang tentu beda,” ujar Vinia.
SHELA KUSUMANINGTYAS | NUNUY
Berita terkait
Ini Alasan Berat Badan Tidak Bertambah Meski Makan Banyak
26 Januari 2019
Para peneliti menemukan alasan berat badan seseorang tidak bertambah meski makan sesuka hatinya.
Baca Selengkapnya10 Alasan untuk Memasukkan Lemon dalam Menu Harian
17 September 2017
Sejak dulu, lemon memang dikenal sangat kaya akan vitamin C dan zat gizi lain.
Pertajam Kemampuan Otak dengan Alpukat dan Kacang-kacangan
14 September 2017
Sebuah penelitian menegaskan pentingnya makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh buat kesehatan kognitif.
Baca SelengkapnyaPasang Kondom dengan Benar, Cek 5 Kiatnya Agar Aman
19 Juli 2017
Kesalahan saat memakai kondom ketika berhubungan intim bisa menyebabkan kehamilan tak diinginkan akibat kondom bocor atau tertinggal di lubang vagina.
Baca SelengkapnyaMenghindari Karbohidrat? Gangguan Fungsi Otak Mengintai
19 Juli 2017
Banyak orang yang malas mengkonsumsi karbohidrat karena takut gemuk padahal hal itu salah.
Baca SelengkapnyaOlahraga Berlebihan Vs Kulit, Jangan Lupa Minum Suplemen
19 Juli 2017
Menurut seorang pakar kesehatan, berolahraga berlebihan ternyata berdampak buruk bagi kulit yang cepat menua.
Baca SelengkapnyaTipe Orang Seperti Ini Tak Mudah Terkena Insomnia
12 Juli 2017
Pakar neurologi mengatakan ada tipe orang yang tak mudah mengalami insomnia dan gangguan tidur lainnya.
Baca SelengkapnyaUnduh Aplikasi Pintar Ini Jika Anda Menderita Insomnia
24 Juni 2017
Kini, terdapat ratusan aplikasi yang didesain khusus untuk dapat membantu para penderita insomnia.
Baca SelengkapnyaKolesterol Tinggi Mengundang Penyakit, Begini Cara Mengontrolnya
21 Juni 2017
Kadar kolesterol yang tinggi dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, perlemakan hati, dan kerusakan pankreas.
Baca SelengkapnyaGingkgo Biloba Bantu Memperbaiki Mood dan Daya Ingat
16 Juni 2017
Berdasarkan penelitian, manfaat ginkgo biloba antara lain meningkatan fungsi kognitif, mood positif, energi, dan memori.
Baca Selengkapnya