Seorang therapis, Rozely Fontoura, mengajarkan pijat bayi pada Daniele Santos untuk anaknya Juan Pedro yang menderita microcephaly di Recife, Brasil, 26 Maret 2016. Santos melahirkan dengan anaknya keadaan microcephaly yang terkait dengan virus zika. REUTERS/Paulo Whitaker
TEMPO.CO, Jakarta - Singapura mengonfirmasikan 41 kasus virus Zika yang ditularkan dari dalam negeri, kebanyakan para pekerja konstruksi asing. Jumlah itu diperkirakan akan terus meningkat.
Tujuh di antara yang terinfeksi virus itu sepenuhnya sudah sehat, kata Kementerian Kesehatan dan Badan Lingkungan Nasional, Minggu (28 Agustus 2016) waktu setempat. Ketujuhnya masih berada di rumah sakit.
Sabtu pekan lalu, pihak berwenang memastikan bahwa seorang perempuan Malaysia berusia 47 tahun di Singapura tenggara menjadi kasus pertama di negeri itu di mana virus Zika ditularkan secara lokal.
Zika yang dibawa nyamuk itu awalnya terdata di Brasil tahun lalu dan sejak itu menyebar ke seantero Amerika. Virus ini menyerang wanita hamil dengan menyebabkan kelainan sejak bayi yang akan lahir.
Virus ini dikaitkan dengan sekitar 1.600 kasus mikrosepali (bayi lahir dengan kepala kecil) di Brasil.
Singapura mengaku telah menguji 124 orang, kebanyakan para pekerja konstruksi asing yang bekerja di sebuah situs di bagian sama Singapura. Situs ini sudah diperintahkan untuk menangguhkan operasinya, sedangkan para kerjanya diperiksa.
Sebanyak 78 orang dinyatakan negatif, dan lima kasus ditangguhkan. 34 pasien lainnya sembuh sedia kala.
Deteksi dini infeksi sangatlah penting bagi ibu hamil. Pasalnya, ada lima infeksi berbahaya selama kehamilan yang bisa menjadi faktor penyebab bayi lahir dalam kondisi cacat.