Perasa pada Rokok Elektronik Ancam Kualitas Sperma  

Reporter

Editor

Susandijani

Minggu, 12 Februari 2017 08:11 WIB

Seorang pria dengan rokok elektrik. medusajuice.co.uk

TEMPO.CO, London -Rokok elektrik atau e-rokok diketahui merusak sperma laki-laki melalui bahan kimia beracun pada penyedapnya. Hasil studi terbaru itu meningkatkan kepedulian pada rasa kayu manis di rokok elektrik yang membuat sperma berenang lebih lambat.

Bubble gum, rasa lain yang juga terpopuler, membunuh sel-sel di testis yang membantu untuk memproduksi sperma. Diketahui bahwa rokok dapat merusak kesuburan pria melalui kerusakan DNA pada sperma. Adapun e-rokok dipromosikan sebagai alternatif sehat untuk merokok.

Baca juga :Mau Langsing? 6 Jenis Minuman Ini Harus Dihindari

Namun para peneliti di University College, London, menemukan, bahkan, ketika tidak ada nikotin disertakan, penyedap e-rokok bisa mempengaruhi peluang pria untuk memulai sebuah keluarga.

Temuan ini menyusul penelitian bahwa penyedap pada rokok elektrik mengandung bahan kimia penyebab kanker, termasuk formaldehida. Bahan kimia tersebut muncul saat ilmuwan di University of Salford menemukan perasa e-rokok, seperti butterscotch dan mentol, berisiko merusak paru-paru dengan membunuh sel bronkial.

Bahaya terhadap sperma ini diyakini berasal dari bahan kimia dalam penyedap, yang beracun bagi tubuh manusia, seperti coumarin—yang merupakan versi lebih murah dari kulit kayu manis dan umum ditemukan dalam penyedap yang dijual di Inggris dan dibuat di Cina.

Penulis utama Dr Helen O'Neill, yang mempresentasikan temuannya ke British Fertility Conference di Edinburgh kemarin, mengatakan hasil penelitian itu “mengejutkan”. “Dalam hal motilitas, perkembangan dan konsentrasi sperma, ada efek yang merugikan,” ujarnya sebagaimana dikutip Daily Mail, Minggu, 8 Januari 2017. (Baca :Tak Semua Kanker Bisa Dideteksi Dini)

E-rokok dipromosikan sebagai alternatif sehat untuk merokok, hal yang sehat untuk dilakukan. Vaping (rokok elektrik) kurang berbahaya dibandingkan rokok konvensional, tapi tetap tidak tanpa efek berbahaya,” tuturnya.

Ada 7.000 rasa berbeda dari rokok elektronik, tapi yang diuji adalah dua rasa yang paling populer, kayu manis dan permen karet, serta perangkatnya yang mengandung propylene glycol--cairan hambar yang digunakan dalam produksi uap.

Sampel sperma diambil dari 30 laki-laki. Para peneliti menemukan sperma yang terpapar konsentrasi tertinggi penyedap bergerak lebih lambat secara signifikan. Selain itu, kecepatan berenangnya juga terpengaruh. Adapun dampak terbesar datang dari rasa kayu manis.(Baca: Tetap Aktif, Bisa Kurangi Risiko Kanker Sampai 40 Persen )

DAILY MAIL | ERWIN Z.

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

8 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

13 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

28 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

31 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

42 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

45 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

56 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

56 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

5 Maret 2024

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya