Kasus Buku Aku Belajar Tidur Sendiri, Ini Saran Kemdikbud

Reporter

Kamis, 23 Februari 2017 10:00 WIB

Buku Aku Belajar Tidur Sendiri 3byFacebook

TEMPO.CO, Jakarta -Satuan Tugas Gerakan Literasi Sekolah (Satgas GLS) Kemendikbud mengirimkan surat elektronik kepada Penerbit Tiga Ananda, pada Selasa, 21 Februari 2017. Surat elektronik ini juga ditembuskan kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan sejumlah pihak di lingkungan Kemendikbud.(Baca :Netizen: Buku Ini Kontroversi, Menyesatkan dan Usut Tuntas!)

Dalam suratnya, Satgas GLS juga memaparkan sejumlah pandangan terkait dengan konten buku yaitu :
1. Pembahasan materi pendidikan seks dalam buku anak tidak hanya membutuhkan keterlibatan pakar pendidikan kesehatan, psikolog, ahli bahasa, dan pakar kegrafikaan, namun juga budayawan, ahli agama, dalam jumlah yang representatif untuk mengantisipasi kemungkinan perbedaan reaksi di masyarakat.

Sebelum dicetak dalam jumlah besar, draf buku ini sebaiknya diujicobakan di kalangan orangtua, akademisi, pendidik, dan pembaca sasaran buku ini untuk mengetahui respons mereka. Mengingat tema yang sensitif, produksi buku bertema pendidikan seks selayaknya membutuhkan kehati-hatian yang ekstra dan waktu yang lebih lama.(Baca :Nuansa Henry Moore dalam Koleksi Burberry)

2.Media buku anak bergambar memiliki keterbatasan jumlah halaman, proporsi gambar atau teks, jumlah kata atau kalimat dan variasi kosakata untuk menyesuaikan dengan daya nalar pembaca sasaran. Materi yang sensitif seperti pendidikan seks kepada anak adalah materi bacaan yang terlalu kompleks untuk dijelaskan dalam format buku anak bergambar.

Pesan yang disampaikan cukup kompleks, sedangkan ruang halaman terbatas. Salah satu dampaknya adalah dialog ibu dan anak pada buku ini terkesan membingungkan. Misalnya, ibu menjelaskan bahwa memegang-megang kemaluan akan menyebabkan infeksi. Pertanyaan yang mungkin timbul adalah bagaimana kalau anak melakukannya dengan tangan yang bersih? Contoh kedua, ibu meminta anak untuk dapat mengendalikan diri. ‘Pengendalian diri’ ini tidak jelas terhadap apa, karena saran ini dinyatakan ibu setelah menasihati anak tentang kemungkinan infeksi karena memegang-megang kemaluan dengan tangan yang kotor.

3.Elemen visual pada buku anak sangat menonjol. Gestur, ekspresi wajah tokoh cerita dan interaksi tokoh memiliki kekuatan untuk membentuk imajinasi pembaca. Sama halnya, teks-teks pendek memiliki impresi yang kuat.(Baca :Anda Sibuk?Jangan Abaikan Minum Air Putih, Ini Manfaatnya!)

Pesan yang terkandung pada buku ini, yaitu bahwa anak perlu menahan diri mereka dari kegiatan memainkan kemaluan menjadi tersamar oleh detil kegiatan ‘masturbasi’ yang disampaikan melalui teks dan ilustrasi pada buku ini.

Selanjutnya: Sebaiknya tidak dicetak dalam format buku bergambar untuk anak

Berita terkait

Peluncuran Buku Majukan Perdagangan Bersama Zulhas

5 Februari 2024

Peluncuran Buku Majukan Perdagangan Bersama Zulhas

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali menyoroti pentingnya kolaborasi sebagai kunci keberhasilan dalam memajukan sektor perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

IKAPI Kecam dan Batal Hadiri Frankfurt Book Fair 2023, Begini Sejarah Ikatan Penerbit Indonesia

17 Oktober 2023

IKAPI Kecam dan Batal Hadiri Frankfurt Book Fair 2023, Begini Sejarah Ikatan Penerbit Indonesia

Simak sejarah IKAPI yang salah satu pelopornya merupakan sastrawan Sutan Takdir Alisjahbana. IKAPI mengecam dan batal hadiri Frankfurt Book Fair 2023

Baca Selengkapnya

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.

Baca Selengkapnya

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.

Baca Selengkapnya

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

5 Desember 2022

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.

Baca Selengkapnya

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

7 Juli 2022

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

Pengumuman disampaikan pada 7 Juli 2022 melalui akun Instagram Kampus Mengajar.

Baca Selengkapnya

4 Tahapan Membuat ISBN, Penuhi 8 Syarat ini

11 Mei 2022

4 Tahapan Membuat ISBN, Penuhi 8 Syarat ini

Begini cara mengajukan permohonan ISBN dengan memenuhi 8 syarat teknis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

19 April 2022

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

MA menolak gugatan uji materiil terhadap Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.

Baca Selengkapnya

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

17 Maret 2022

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

IPB University meraih nilai 94,41 dengan predikat sangat baik. Disusul oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan nilai 91,33 (sangat baik).

Baca Selengkapnya