Memilih Seminar Harus Hati-hati! Ini Ceritanya

Reporter

Editor

Susandijani

Jumat, 24 Februari 2017 15:27 WIB

Suasana seminar East Asia Summit Regional Seminar Capacity Building to Prevent and Counter Violent Extremism di Surabaya, 5 Desember 2016. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Di Yogyakarta banyak diselenggarakan seminar. Banyak pula seminar dengan iming-iming bisa berbisnis atau seminar soal bisnis. Tetapi kenyataannya para penyelenggara justru menjadikan seminar itu sebagai bisnis.

Iklan seminar yang mengundang daya tarik misalnya berbunyi "untung miliaran modal recehan", "banjir iklan dari internet", "cara mudah jadi pengusaha properti", dan lain-lain. Iklan itu banyak terpampang di baliho, selebaran hingga di media cetak maupun elektronik.

Baca juga:Perhatikan Ini, Sebelum Posting di Media Sosial

"Tidak ada yang salah dengan seminar, tetapi akhir-akhir ini seminar cenderung menjadi lahan bisnis yang awalnya seminar adalah bersifat sosial sebagai bentuk pengajaran akademis," kata Hanum Aryani, Bagian Pelayanan dan Investigasi Lembaga Ombudsman Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 24 Februari 2017.

Ia menyatakan, bisnis seminar di Daerah Istimewa Yogyakarta tergolong laris. Satu materi seminar bisa diiklankan berkali-kali, karena masih banyak yang berminat soal suatu materi.

Permasalahan muncul ketika para peserta seminar yang membayar mahal tidak mendapatkan materi sesuai dengan yang diiklankan. Metode yang dipakai oleh penyelenggara adalah menjual tiket workshop untuk mengetahui secara lebih rinci tentang materi seminar yang disampaikan.

Ternyata, kata Hanum, peserta hanya mendapatkan materi awal, bukan materi inti dari apa yang diseminarkan. Peserta harus mengeluarkan uang lagi untuk mengetahui secara dalam soal suatu materi.

"Tentu di dalamnya ada trik marketing dengan permainan psikologis yaitu penawaran diskon dengan waktu terbatas, maka peserta harus cepat mengambil keputusan," kata dia.(Baca:Sarapan Anda Sudah Pas? Begini Cara Menghitungnya

Penyelenggaraan seminar berbayar bahkan dengan biaya tinggi yang tidak transparan melanggar etika usaha. Yaitu ketaatan hukum Undang-undang Perlindungan Konsumen nomor 8 tahun 1999 dan prinsip transparansi.

"Konsumen berhak mendapatkan informasi yang benar, jelas, jujur mengenai kondisi dan jaminan barang atau jasa," kata Hanum.

Seminar bisnis yang dibisniskan ini tidak hanya merugikan peserta. Tetapi juga merugikan penyelenggara atau event organizer yang mendapat dampak ketidakpercayaan di kemudian hari.

"Artinya tanggapan masyarakat terhadap seminar bisnis jadi negatif," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Baca juga:
Habiskan Dana Rp16,9 Triliun, Apa Itu Penyakit Katastropik ?



Berita terkait

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

7 hari lalu

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN sepakat akan mengisi hari buruh dengan aksi sosial dan diskusi.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polda Sulawesi Selatan Bubarkan Diskusi Melki Sedek Huang dan Gielbran M. Noor di Parepare

20 Januari 2024

Polda Sulawesi Selatan Bubarkan Diskusi Melki Sedek Huang dan Gielbran M. Noor di Parepare

Polda Sulawesi Selatan membubarkan dskusi yang antara lain dihadiri oleh Melki Sedek Huang dan Girlbran M. Noor di Parepare, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Apa Beda Debat, Diskusi, dan Dialog?

25 Desember 2023

Apa Beda Debat, Diskusi, dan Dialog?

Dalam diskusi bisa terjadi perdebatan, karena debat sifatnya oposisional atau memiliki dua kubu yang saling berseberangan

Baca Selengkapnya

Panitia Diskusi bersama Anies-Muhaimin Mengaku Dipersulit saat Ajukan Izin

24 Desember 2023

Panitia Diskusi bersama Anies-Muhaimin Mengaku Dipersulit saat Ajukan Izin

Habil Marati, panitia acara diskusi Anies-Muhaimin mengaku baru kantongi izin dari kepolisian sehari jelang kegiatan pada diajukan sejak 3 pekan lalu

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Buka Ruang Diskusi bersama APKB

20 Desember 2023

Bea Cukai Buka Ruang Diskusi bersama APKB

Dalam rangka mendukung investasi dan ekspor nasional, Bea Cukai gelar sharing session bersama pengurus asosiasi pengusaha kawasan berikat (APKB) seluruh Indonesia yang berlangsung di Aula Merauke, Kantor Pusat Bea Cukai, pada Rabu, 20 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor UIN Yogya Larang Festival Keadilan, Pakar Hukum Tata Negara: Persis Orde Baru

11 Desember 2023

Rektor UIN Yogya Larang Festival Keadilan, Pakar Hukum Tata Negara: Persis Orde Baru

Pada era Orde Baru, larangan itu melalui NKK/BKK. Kini dilakukan melalui kebijakan rektor.

Baca Selengkapnya

Rektor UIN Yogyakarta Larang Festival Keadilan Berisi Kritik terhadap Pemerintah

11 Desember 2023

Rektor UIN Yogyakarta Larang Festival Keadilan Berisi Kritik terhadap Pemerintah

Rektor UIN Yogyakarta Al Makin meminta pembatalan acara. "Bahaya," kata dia dalam pesan singkat soal alasan pembatalan itu.

Baca Selengkapnya

Bertemu Boediono, Ganjar Bilang Diskusi Kepemimpinan hingga Pengelolaan SDM

24 November 2023

Bertemu Boediono, Ganjar Bilang Diskusi Kepemimpinan hingga Pengelolaan SDM

Boediono mengatakan pertemuan bersama Ganjar hanya berbicara soal pengalamannya selama berada di pemerintahan sejak orde baru.

Baca Selengkapnya

Sambangi Romo Magnis Suseno, Ganjar Bilang Diskusi soal Moral dan Etika

24 November 2023

Sambangi Romo Magnis Suseno, Ganjar Bilang Diskusi soal Moral dan Etika

Ganjar Pranowo menganggap Romo Magnis sebagai tokoh agama dan intelektual.

Baca Selengkapnya