TEMPO.CO, Jakarta - Praktisi komunikasi, sekaligus personal branding specialist, Erwin Parengkuan, menilai, kekuatan seseorang bertahan di zona tak nyaman salah satunya bergantung pada kesadarannya akan peran dan tanggung jawabnya.
"Semuanya bisa kita lakukan, kita bisa bertahan di satu tempat yang mungkin tidak kita suka, kalau Anda sangat sadar dengan role and responsibility Anda," ujar Erwin di Jakarta, Selasa, 28 Februari 2017.
Dalam dunia pekerjaan, misalnya. Seseorang yang memiliki kepribadian kurang percaya diri, tidak suka perubahan, kurang berminat mencoba hal-hal baru, bisa saja menggeluti pekerjaan semisal wartawan.
"Walaupun personality Anda berbeda dari yang dibutuhkan dalam pekerjaan Anda, misalnya Anda adalah wartawan yang dituntut mempunyai kecermatan berpikir. Namun Anda misalnya adalah si Damai dan si Gesit. Jadi kadang-kadang, tulisan yang Anda buat ngaco," tutur Erwin.
"Anda bisa benar kalau Anda sadar role and responsibility Anda sebagai seorang jurnalis, Anda harus relevan. Ketika seseorang mempunyai itu di kepalanya, diaenggak akan salah," ucapnya.
Selain itu, mentalitas dan sekuat apa kebutuhan seseorang menjadi penentu kekuatannya bertahan di dunia yang bertolak belakang dengan kepribadiannya.
"Mendapatkan pekerjaan yang bertolak belakang dengan kepribadian Anda, Anda bisa berubah. Bergantung pada sekuat apa Anda bertahan, sekuat apa kebutuhan Anda. Mentalnya sekuat apa, itu yang akan membuat dia bertahan atau tidak," ujar Erwin.