TEMPO.CO, Jakarta - Investor di Indonesia dinilai menganggap enteng terkait pengeluaran di masa pensiun. Meskipun mereka cenderung tipikal orang yang suka investasi, namun tidak terlalu memikirkan soal masa pensiun.
Berdasarkan survei dari Manulife menunjukkan, walaupun para investor menempatkan perencanaan pensiun sebagai salah satu prioritas keuangan yang utama, menempati peringkat kedua setelah pendidikan anak, namun hampir seperempat dari investor (24persen) mengalokasikan kurang dari 10 persen tabungannya untuk simpanan dana pensiun.
Baca juga :Mau Ikut Seminar? Simak Dulu Kata Ahlinya
Selain itu, sebanyak 57persen yang berharap dapat mengumpulkan tabungan untuk masa pensiun sebesar maksimum Rp 100 juta, yang akan habis dalam waktu dua sampai tiga tahun dengan mempertimbangkan rata-rata pengeluaran rumah tangga mereka saat ini sebesar Rp4 juta per bulan.
Karyadi Pranoto, Chief of Employee Benefits PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, mengatakan, dia senang sekali melihat investor di Indonesia sangat antusias mempersiapkan masa depan mereka.
Baca Juga:
"Namun untuk merasakan pensiun yang nyaman dibutuhkan waktu dan perencanaan yang tepat. Dan sayangnya, tidak ada jalan pintas untuk hal tersebut. Investor harus realistis akan biaya masa depan mereka, termasuk biaya kesehatan dan kewajiban pada keluarga," ujarnya dalam siaran persnya.
Selanjutnya: Bagaimana investor memahami produk investasi menurut survei?