Kementerian Kesehatan: Skip Challenge Bahayakan Otak  

Reporter

Jumat, 10 Maret 2017 23:02 WIB

Ilustrasi tawuran/perkelahian pelajar/kekerasan di sekolah. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta-Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Eni Gustina mengatakan fenomena skip challenge yang sedang menjadi viral di media sosial dapat membahayakan otak. Eni menyebut kondisi pingsan dan kejang dalam permainan tersebut sebagai asfiksia (kekurangan oksigen).

Menurutnya, jika dalam waktu delapan detik manusia tidak mendapat oksigen, dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak. "Bisa dibayangkan kalau dadanya tidak mendapat oksigen, seberapa banyak sel-sel otaknya yang mati," kata Eni saat ditemui usai acara Temu Media di kantor Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Maret 2017.

Baca: Skip Challenge di Dunia Remaja Wajar? Begini Kata Psikolog

Skip challenge merupakan permainan yang dilakukan dengan menekan dada orang sekeras- kerasnya selama beberapa waktu. Tekanan itu menyebabkan orang tersebut pingsan dan kejang. Beberapa saat kemudian, orang itu akan sadar kembali.

Lebih lanjut Eni menuturkan, kerusakan atau matinya sel-sel otak sifatnya tidak dapat diperbaiki. Hal itu dapat memicu melemahnya intelegensia atau daya pikir seseorang. "Ini yang perlu dipahami oleh anak-anak," ujarnya.

Melihat fenomena skip challenge, Eni menilai perlu adanya pendekatan keluarga. Ia mengatakan perlu ada komunikasi antara orang tua dengan anak untuk memantau perkembangan dan perilaku mereka.

DENIS RIANTIZA | KSW

Simak: Skip Challenge, Ini 4 Faktanya

Video Terkait: 10 Fakta Bahaya Permainan Skip Challenge

Berita terkait

Gambaran Kesehatan Remaja Indonesia: 1 dari 4 Stunting dan 1 dari 7 Obesitas

7 September 2020

Gambaran Kesehatan Remaja Indonesia: 1 dari 4 Stunting dan 1 dari 7 Obesitas

Fase remaja merupakan kesempatan kedua untuk memperbaiki kualitas generasi mendatang, setelah tahap balita.

Baca Selengkapnya

Remaja Yogyakarta Rentan Anemia Karena Suka Diet?

13 Februari 2019

Remaja Yogyakarta Rentan Anemia Karena Suka Diet?

Remaja di Yogyakarta ternyata banyak yang melakukan diDet. Makanan yang tidak mengandung gizi seimbang bisa berakibat stunting.

Baca Selengkapnya

Kurangi Angka Kematian Remaja, Ini Saran dari Dokter

25 Januari 2019

Kurangi Angka Kematian Remaja, Ini Saran dari Dokter

Sebagian besar kematian pada remaja karena penyebab yang dapat dicegah, misalnya kecelakaan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Intip Tanda Perubahan Seks Primer dan Sekunder pada Remaja

20 Desember 2018

Intip Tanda Perubahan Seks Primer dan Sekunder pada Remaja

Masa remaja adalah masa di mana perilaku kaum remaja ingin mencoba hal-hal baru. Ini tanda perubahan seks primer dan sekunder remaja.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Mental Dunia, Masalah Jiwa Remaja karena Keluarga

10 Oktober 2018

Hari Kesehatan Mental Dunia, Masalah Jiwa Remaja karena Keluarga

Hari ini dunia memperingati World Mental Health Day atau hari kesehatan jiwa sedunia. Intip salah satu faktor kesehatan jiwa remaja.

Baca Selengkapnya

19 Persen Remaja di Negara Berkembang Hamil Sebelum 18 Tahun

28 September 2018

19 Persen Remaja di Negara Berkembang Hamil Sebelum 18 Tahun

Secara global , 19 persen remaja di negara berkembang mengalami kehamilan sebelum usia 18 tahun. Banyak penyakit seksual yang menghantui remaja.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting, Pentingnya Investasi Kesehatan pada Remaja

17 September 2018

Cegah Stunting, Pentingnya Investasi Kesehatan pada Remaja

Diet banyak dilakukan remaja. Diet membuat para remaja tidak mau mengkonsumsi makanan lebih bergizi.

Baca Selengkapnya

Ini Persamaan Indonesia dan Australia Terkait Gizi Buruk

15 Mei 2018

Ini Persamaan Indonesia dan Australia Terkait Gizi Buruk

Australia dan Indonesia memiliki masalah yang sama dalam hal gizi buruk. Apa saja persamaan masalah gizi itu?

Baca Selengkapnya

Anak Remaja Emosional, Ada Hubungan dengan Otak Bagian Depan

19 Februari 2018

Anak Remaja Emosional, Ada Hubungan dengan Otak Bagian Depan

Remaja adalah makhluk yang emosional. Perkembangan otak bagian depan yang belum sempurna menjadi salah satu penyebab emosi anak remaja belum stabil.

Baca Selengkapnya

Remaja Krisis Percaya Diri, Psikolog: Dukung Secara Emosional

28 Januari 2018

Remaja Krisis Percaya Diri, Psikolog: Dukung Secara Emosional

Media sosial dan tren menciptakan tekanan dan standar bagi remaja yang mengakibatkan krisis percaya diri.

Baca Selengkapnya