Risiko Kanker Payudara Dipengaruhi Diet Saat Remaja

Reporter

Editor

Susandijani

Rabu, 22 Maret 2017 10:40 WIB

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta -Pola makan tak sehat tak cuma membuat berat tubuh jadi tak ideal. Penelitian terbaru, yang dipublikasikan pada 1 Maret lalu, menyimpulkan diet tak seimbang pada remaja juga meningkatkan risiko menderita kanker payudara.

“Kemungkinan menderita kanker payudara sebelum menopause meningkat,” kata Karin Michels, Ketua Epidemiologi di UCLA Fielding School of Public Health, Los Angeles, Amerika Serikat, seperti dikutip dari WebMD, Kamis dua pekan lalu.

Baca juga :5 Racun di Tempat Kerja Ini Bisa Pengaruhi Mental dan Emosi

Para peneliti dari UCLA Fielding School of Public Health meneliti efek pola makan terhadap peradangan kronis yang berkaitan dengan kanker payudara. Pola makan semacam itu antara lain konsumsi sayuran yang kurang, banyak minuman berpemanis, diet minuman ringan, tinggi karbohidrat, daging merah, dan olahan, serta margarin. Semua makanan ini diyakini berkaitan dengan tingginya inflamasi dalam darah.

Karena proses munculnya kanker payudara membutuhkan waktu bertahun-tahun, para peneliti penasaran apakah pola makanan tinggi inflamasi yang dilakukan selama remaja dan menginjak dewasa berkaitan dengan risiko penyakit tersebut. Peneliti menggunakan 45.204 data para perawat wanita yang berpartisipasi dalam Nurses’ Health Study II. Mereka diminta mengingat kembali dan mengisi kuisioner tentang makanan yang mereka konsumsi selama remaja dan dewasa muda. Setelah itu, kondisi mereka diamati selama 22 tahun. (Baca :Kapan Olahraga Disebut Overdosis?

Kuisioner tersebut kemudian dianalisis oleh para peneliti. Mereka mengkategorikan makanan-makanan yang memicu peradangan dalam darah. “Makan tinggi gula dan karbohidrat olahan diyakini berkaitan dengan peradangan,” ujar Michels.

Selanjutnya : makanan bukan satu-satunya pencetus
<!--more-->

Hasilnya, mereka yang mengkonsumsi makanan yang mengakibatkan tinggi peradangan saat remaja berisiko 35 persen lebih tinggi menderita kanker payudara dibanding mereka yang hasil analisis skor inflamasinya rendah. Sedangkan kelompok yang skor inflamasinya tinggi saat dewasa awal, 41 persen lebih berisiko menderita kanker payudara. Selama pengamatan lanjutan, 870 wanita didiagnosis menderita kanker payudara sebelum menopause. Adapun 490 wanita lain didiagnosis mengidap kanker payudara pascamenopause.

Dokter spesialis bedah onkologi Ramadhan Karsono mengatakan penelitian ini memiliki keterbatasan karena meminta respondennya mengingat apa yang mereka konsumsi bertahun-tahun sebelumnya. Sehingga mereka bisa saja lupa apa yang dimakan. “Mestinya setiap kali makan didata,” katanya. (Baca :Overdosis Olahraga Bikin Sperma Tak Gesit Lagi)

Meski demikian, menurut dia, makanan memang menyumbang risiko terhadap munculnya kanker. Tak hanya payudara, tapi juga kanker lain, seperti kanker kolon. Penelitian menunjukkan keturunan orang Afrika yang pindah ke Amerika lebih banyak menderita kanker dibandingkan mereka yang tetap tinggal di Afrika. “Gaya hidup mereka berubah, dari yang makan sayuran, biji-bijian, menjadi hidup ala Barat,” kata dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, ini.

Namun makanan bukan satu-satunya pencetus. Sebanyak 20-30 persen penyebab kanker disumbang oleh faktor genetik, 70-80 persen sisanya karena faktor lingkungan, termasuk gaya hidup--salah satunya pilihan makanan--rokok, aktivitas fisik, dan radiasi yang diterima tubuh.

Selanjutnya : gaya hidup bisa menjadi salah satu upaya mencegah kanker
<!--more-->

Maka, gaya hidup bisa menjadi salah satu upaya mencegah kanker. Salah satunya, tubuh mesti tetap aktif karena berat badan yang berlebih meningkatkan risiko menderita kanker. Data Globocan, International Agency for Research on Cancer (IARC) di bawah PBB, memperkirakan pada 2012 di Amerika Serikat sekitar 3,5 persen (28.000) kasus kanker baru pada pria dan 9,5 persen (72.000) pada wanita disebabkan obesitas.(Baca :Gunakan 7 Jurus Ini Saat Flu Menyerang)

Makanan yang masuk ke mulut juga perlu dipilih. Hasil penelitian yang dipublikasikan di situs Cancer Research UK pada akhir November lalu menunjukkan daging olahan meningkatkan risiko kanker kolon, sedangkan diet nabati yang seimbang dengan pelbagai kacang-kacangan dan biji-bijian dapat membantu menurunkan risiko pelbagai jenis kanker.

Buah dan sayuran juga disebutkan bisa mengurangi risiko kanker karena mengandung sedikit lemak, lebih banyak serat, dan lebih banyak nutrisi yang melawan kanker. Ketiga unsur itu bekerja sama mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan kanker.

Nur Alfiyah

Berita terkait

Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

44 hari lalu

Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

Olivia Munn membagikan kisahnya didiagnosis kanker payudara hanya dua bulan setelah menjalani mammogram. Saran mammogram di AS pun kini berubah.

Baca Selengkapnya

Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara, 4 Kali Operasi dan Mastektomi

45 hari lalu

Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara, 4 Kali Operasi dan Mastektomi

Olivia Munn mengungkapkan kepada publik perjuangannya mengalami kanker payudara pada tahun 2023

Baca Selengkapnya

Sudah 1 Tahun Lepas dari Kanker Payudara, Nunung Srimulat Bersyukur Dapat Dukungan Suami

49 hari lalu

Sudah 1 Tahun Lepas dari Kanker Payudara, Nunung Srimulat Bersyukur Dapat Dukungan Suami

Nunung Srimulat bersyukur proses yang melelahkan dan menyakitkan itu bisa dilewati dengan kesabaran serta dukungan suaminya.

Baca Selengkapnya

Berjuang Lawan Kanker Payudara, Shannen Doherty Ungkap Pengobatan Ajaibnya

31 Januari 2024

Berjuang Lawan Kanker Payudara, Shannen Doherty Ungkap Pengobatan Ajaibnya

Aktris serial Charmed, Shannen Doherty, berbagi kabar positif di tengah perjuangannya melawan kanker stadium 4 dengan pengobatan infus terbaru.

Baca Selengkapnya

Meskipun Lebih Pahit, Minum Kopi Tanpa Gula Punya Manfaat Dua Kali Lipat, Apa Saja?

27 Januari 2024

Meskipun Lebih Pahit, Minum Kopi Tanpa Gula Punya Manfaat Dua Kali Lipat, Apa Saja?

Dibandingkan kopi dengan campuran gula atau krim, minum kopi tanpa gula memiliki manfaat dua kali lipat.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Kembalikan Batu yang Dicuri dari Pompeii Usai Didiagnosis Kanker Payudara

21 Januari 2024

Wisatawan Kembalikan Batu yang Dicuri dari Pompeii Usai Didiagnosis Kanker Payudara

Ternyata perncurian artefak di Pompeii sering terjadi. Banyak juga yang mengembalikan artefak itu karena kutukan

Baca Selengkapnya

Hubungan Antara Asam Urat dengan Risiko Kanker Payudara

19 Januari 2024

Hubungan Antara Asam Urat dengan Risiko Kanker Payudara

Walau begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hubungan yang pasti antara asam urat dan risiko kanker payudara lebih tepat.

Baca Selengkapnya

8 Mitos Tentang Kanker

8 Januari 2024

8 Mitos Tentang Kanker

Pengetahuan tentang kanker merupakan bagian penting sebab dapat menjadi pilihan rencana pengobatan.

Baca Selengkapnya

5 Penyakit yang Bisa Disembuhkan dengan Rutin Jalan Kaki

4 Januari 2024

5 Penyakit yang Bisa Disembuhkan dengan Rutin Jalan Kaki

Selain memberikan manfaat bagi kesehatan jantung, otot, dan tulang, jalan kaki juga dapat membantu dalam mencegah dan mengobati beberapa penyakit.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Kembangkan Obat Baru Kanker Payudara dan Malaria

27 Desember 2023

Guru Besar UI Kembangkan Obat Baru Kanker Payudara dan Malaria

Guru besar bidang Kimia Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Ade Arsianti mengembangkan obat baru bagi penderita kanker payudara.

Baca Selengkapnya