Siapa Penguasa Dunia? Ini Bukunya

Reporter

Editor

Susandijani

Sabtu, 25 Maret 2017 19:59 WIB

Ilustrasi penguasa dunia. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta -Siapa penguasa dunia? Pertanyaan sederhana itu menjadi sangat serius ketika yang melontarkannya adalah tokoh intelektual sekaliber Avram Noam Chomsky. Banyak orang yang lantas tergelitik untuk mengulik apa jawabannya.

Dalam buku terbarunya kali ini, Sang Bapak Linguistik Modern jebolan Massachusetts Institute of Technology (MIT) itu kembali mengobrak-abrik berbagai fakta sejarah penuh intrik tentang jalan menuju hegemoni dunia; khususnya pascatragedi 9/11.

Sebagaimana banyak karya-karya kritisnya terdahulu, sentral buku ini masih berkutat seputar arah kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) yang menjadi bola panas penggeser peta perpolitikan global berikut segala intrik peliknya. (Baca :Mau Menaksir Kesehatan Seseorang? Lihat Saja Matanya)

Seperti biasa, Chomsky—yang pernah dimasukkan ke dalam daftar musuh negara oleh Presiden AS ke-37 Richard Nixon—menguak berbagai analisis dan argumen kiri yang selama ini enggan dibeberkan media arus tengah AS ke hadapan publik.

Misalnya; bagaimana pria 88 tahun itu lantang menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap sistem imperialisme modern yang diterapkan pemerintah AS melalui keterlibatannya dalam berbagai perang skala besar yang menguras budget negara.

Diakui atau tidak, sesaat sejak akhir Perang Dunia (PD) II, Negeri Paman Sam berdiri jauh di barisan terdepan; nyaris tanpa kekuatan penyeimbang. Sebagian kalangan berpendapat ke-unipolar-an AS masih tetap demikian adanya sampai saat ini. (baca :Pertama Kali ke Luar Negeri? Jangan Sendirian, Ini Alasannya)

AS, menurut hemat Chomsky, adalah negara dalang di balik berbagai isu utama dunia saat ini. Bahkan, dia menulis satu bab khusus berjudul Tangan Gaib Kekuasaan yang menguak cerita intervensi AS dan aliansi Barat-nya di Asia Timur dan Timur Tengah.

Selanjutnya : Suatu hari dalam hidup pembaca The New York Times
<!--more-->

“[AS] menentukan sebagian besar diskursus global; mulai urusan Israel-Palestina, Iran, Amerika Latin, agenda ‘perang melawan teror’, organisasi ekonomi internasional, hak dan keadilan, hingga persoalan utama seputar kelangsungan peradaban [perang nuklir dan kerusakan lingkungan],” tulisnya.

Salah satu bab yang menarik perhatian adalah Suatu Hari dalam Hidup Pembaca The New York Times. Bab ini khusus menganalisis bagaimana salah satu media paling berpengaruh di dunia itu menjadi alat membangun citra AS sebagai ‘negara yang sangat berbeda’.

Baca juga : Begini Para Seniman Bali Melestarikan Koin Kuno

Chomsky mengambil sampel edisi NYT pada 6 April 2015, dan mencermati sebuah artikel di halaman 7 dari Thomas Fuller tentang kegigihan seorang perempuan Laos untuk membersihkan jutaan bom sisa-sisa perang AS di Indochina.

Bom-bom tersebut adalah warisan 9 tahun serangan udara Amerika selama Perang Vietnam. Serangan beruntun itu membuat Laos menjadi salah satu tempat yang paling banyak dibom di muka bumi ini.

Artikel itu menyatakan, sebagai hasil lobi Khamvongsa, AS meningkatkan pengeluaran tahunan untuk pemindahan bom yang belum meledak senilai US$12 juta. Menurut Chomsky, artikel itu dikemas dalam bahasa eufimisme, sehingga terjadi pembiasan fakta sejarah.

“Reporter Times memiliki sumber; yakni propaganda AS. Tentu hal itu cukup untuk menutupi fakta tentang salah satu kejahatan terbesar di era pasca-PD II. Kita yakin bahwa kebohongan besar dalam informasi publik ini tidak akan diulas panjang lebar dan mendapat kecaman luas. Hal ini tak sama dengan kelakuan memalukan oleh pers bebas, seperti plagiarisme dan kurangnya skeptisisme.” (Baca :Ingin Bisa Menulis? Simak Pengalaman Sapardi Djoko Damono )

Secara keseluruhan, buku ini melanjutkan pemikiran Chomsky dalam menggugat kekuatan global yang mengendalikan pilihan masyarakat; serta menelisik berbagai kebijakan pemerintah, lembaga negara, dan media-media AS.

Meskipun telah memasuki usia kepala delapan, Chomsky sama sekali tidak mengendorkan ketajaman logika dan analisisnya. Namun, satu hal yang pasti, buku ini sesuai dijadikan pengantar bagi pembaca pemula yang belum familiar dengan pemikiran-pemikiran Chomsky

Sebab, kali ini Chomsky membingkai gagasan-gagasannya dengan gaya bertutur yang lebih ‘jinak’ dan simpel. Berbeda dengan karya-karyanya terdahulu yang sarat akan bahasa-bahasa filosofis politik yang sangat teknis, argumentatif, dan kompleks.

Judul buku : Who Rules the World
Penulis : Noam Chomsky
Penerjemah : Eka Saputra
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 398 halaman
Cetakan : Pertama, Januari 2017
ISBN-13 : 978-602-291-287-3

BISNIS

Berita terkait

Peluncuran Buku Majukan Perdagangan Bersama Zulhas

5 Februari 2024

Peluncuran Buku Majukan Perdagangan Bersama Zulhas

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali menyoroti pentingnya kolaborasi sebagai kunci keberhasilan dalam memajukan sektor perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

IKAPI Kecam dan Batal Hadiri Frankfurt Book Fair 2023, Begini Sejarah Ikatan Penerbit Indonesia

17 Oktober 2023

IKAPI Kecam dan Batal Hadiri Frankfurt Book Fair 2023, Begini Sejarah Ikatan Penerbit Indonesia

Simak sejarah IKAPI yang salah satu pelopornya merupakan sastrawan Sutan Takdir Alisjahbana. IKAPI mengecam dan batal hadiri Frankfurt Book Fair 2023

Baca Selengkapnya

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.

Baca Selengkapnya

4 Tahapan Membuat ISBN, Penuhi 8 Syarat ini

11 Mei 2022

4 Tahapan Membuat ISBN, Penuhi 8 Syarat ini

Begini cara mengajukan permohonan ISBN dengan memenuhi 8 syarat teknis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Balai Pustaka bagi Lulusan D3 dan S1, Berikut Kualifikasinya

9 September 2021

Lowongan Kerja Balai Pustaka bagi Lulusan D3 dan S1, Berikut Kualifikasinya

PT Balai Pustaka membuka lowongan kerja bagi lulusan D3 dan S1.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Dukung Penerbitan Buku Wisata Halal Indonesia

2 Juli 2021

Sandiaga Uno Dukung Penerbitan Buku Wisata Halal Indonesia

Sejumlah daerah di Indonesia juga telah menerapkan dan mengembangkan konsep wisata halal.

Baca Selengkapnya

Cara Dapat Uang Dari Wattpad, Jangan Lewatkan 6 Tips ini

29 Mei 2021

Cara Dapat Uang Dari Wattpad, Jangan Lewatkan 6 Tips ini

Di era serba digital, cara dapat uang dari Wattpad pun bisa dilakukan oleh mereka yang suka menulis. Simak tipsnya.

Baca Selengkapnya

Program Nulis dari Rumah, Stimulus untuk Penulis dan Penerbit

6 Oktober 2020

Program Nulis dari Rumah, Stimulus untuk Penulis dan Penerbit

Pemerintah memberikan stimulus untuk penulis dan penerbit melalui program "Nulis dari Rumah".

Baca Selengkapnya

London Book Fair, Penerbit Asing Borong Hak Terbit Buku Indonesia

13 Maret 2019

London Book Fair, Penerbit Asing Borong Hak Terbit Buku Indonesia

Pada hari pertama pameran buku London Book Fair (LBF) 2019, Indonesia sudah membukukan penjualan hak penerbitan untuk 12 judul buku.

Baca Selengkapnya

Buku Ucok Homicide Soal Hip Hop Dalam 1 Dekade Beredar

30 Agustus 2018

Buku Ucok Homicide Soal Hip Hop Dalam 1 Dekade Beredar

Penerbit buku independen Elevation Books belum kapok membidani kumpulan tulisan Herry Sutresna aka Ucok Homicide.

Baca Selengkapnya