TEMPO.CO, Jakarta - Pakar kesehatan Ho Siew Hong menilai pembedahan kanker prostat menggunakan robot dapat mengurangi nyeri pascaoperasi.
"Operasi dengan robot yang dikontrol dokter bedah melalui layar tiga dimensi cenderung menghasilkan sayatan kecil dengan ukuran lebih tepat dibandingkan jika dilakukan dengan konvensional, ini akan mengurangi rasa nyeri," ujar Hong.
Hong, yang juga berprofesi sebagai konsultan bagian urologi dan laparaskopi, mengatakan operasi dengan cara konvensional berpotensi menghasilkan sayatan yang lebih panjang karena terdapat getaran dari tangan pembedah. (Baca :Benarkah Pria Cenderung Menyembunyikan Masalahnya?)
Getaran tangan tersebut menyebabkan luka pada pasien menjadi lebih panjang dan dapat menimbulkan perdarahan yang lebih banyak sehingga nyeri pascaoperasi akan bertahan lebih lama.
"Getaran yang menghasilkan sayatan yang tidak tepat itu biasanya dikarenakan dokter merasa letih, karena operasi kanker prostat memakan waktu tiga hingga empat jam," ungkap dokter yang kerap melatih sejumlah tenaga kesehatan Urologi dari Indonesia, Myanmar, Filipina, dan India ini.
Selain itu, keuntungan pembedahan yang dibantu robot ini membuat pasien hanya perlu tinggal di rumah sakit selama dua hingga tiga hari dan bisa kembali bekerja dalam dua minggu. Hal ini berbeda dibanding operasi konvensional yang mengharuskan pasien tinggal selama empat hingga lima hari dan baru bisa kembali bekerja setelah satu bulan kemudian.(Baca : Tak Hanya Rokok, Ini Penyebab Lain Kanker Paru)
Karena itu, operasi dengan robot ini kemudian diminati banyak penderita kanker prostat di Singapura. "Kebanyakan pasien memang meminta robotic surgery, peminatnya mencapai hingga 80 persen di sana," katanya.
Namun, jenis pembedahan ini hanya dapat dilakukan bagi penderita kanker prostat stadium satu dan dua, sedangkan bagi penderita kanker dengan stadium lanjut akan diobati dengan radiasi dan pengawalan hormon agar kelenjar prostat tidak menyebar.(baca :Hindari 5 jenis Makanan Ini, Agar Insomnia Tak Semakin Parah)
BISNIS
Berita terkait
OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya
15 hari lalu
OJ Simpson meninggal karena kanker prostat. Mantan atlet NFL ini dipenuhi kontroversi, antara lain dugaan pembunuhan dan lakukan pencurian.
Baca SelengkapnyaMengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?
15 hari lalu
OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?
Baca SelengkapnyaOJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh
15 hari lalu
OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.
Baca SelengkapnyaDari Tauge sampai Tomat, Makanan yang Disebut Bisa Menangkal Kanker
58 hari lalu
Pakar gizi menyebut enam makanan yang bisa membantu menurunkan risiko kanker dan mayoritas mudah ditemukan dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaKenapa Deteksi Kanker Prostat Diperlukan ketika Seseorang Memasuki Usia 50 Tahun?
25 Februari 2024
Dokter spesialis urologi, dr. Rainy Umbas, menganjurkan untuk melakukan deteksi kanker prostat ketika telah memasuki usia 50 tahun. Kenapa?
Baca SelengkapnyaUrolog Sarankan Deteksi Kanker Prostat saat Masuk Usia 50 tahun
25 Februari 2024
Urolog mengimbau deteksi kanker prostat ketika telah memasuki usia 50 tahun karena risiko kanker prostat di usia itu lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaMitos Biopsi Kanker Prostat Bikin Penyakit Lebih Parah, Guru Besar FKUI Ungkap Faktanya
20 Februari 2024
Guru Besar FKUI membantah biopsi pada kanker prostat dapat menyebabkan penyakit jadi semakin parah. Ia pun menjelaskan faktanya.
Baca SelengkapnyaSeberapa Perlu Pria Memeriksa Kondisi Prostat?
11 Februari 2024
Untuk mencegah pembesaran prostat yang mengakibatkan kanker, perlu dilakukan pemeriksaan sebelum terlambat.
Baca SelengkapnyaRaja Charles III Divonis Mengidap Kanker Setelah perawatan Prostat, Apa Penyebab dan Gejala Kanker Prostat?
8 Februari 2024
Raja Charles III didiagnosis menderita kanker yang tidak diungkapkan jenisnya setelah menjalani perawatan untuk pembesaran prostat.
Baca SelengkapnyaSeluk-beluk Kanker Prostat
7 Februari 2024
Adenokarsinoma merupakan jenis kanker prostat yang paling umum, berasal dari sel-sel kelenjar prostat yang menghasilkan cairan prostat.
Baca Selengkapnya