Penyanyi Ridho Rhoma saat berkunjung ke kantor TEMPO di Jakarta, 7 Maret 2017. Kunjungan putra raja dangdut Rhoma Irama ke kantor Tempo sekaligus memperkenalkan single terbarunya yang berjudul "Mengapa". TEMPO/Subekti
TEMPO.CO,Jakarta – Satu hal yang patut dicatat dalam kasus penyalahgunaan narkoba adalah sang pengguna bahkan masih bisa berperilaku normal. Ridho Rhoma, putra si Raja Dangdut, Rhoma Irama, demikian.
”Banyak pemakai narkoba yang masih bisa berperilaku normal dan menyembunyikan hal itu,” tutur Kepala Bagian Psikologi Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hary Prasetya.
Salah satu alasannya adalah dia belum menjadi pencandu berat atau masih dalam tahap coba-coba.
”Bisa jadi yang bersangkutan belum menjadi pecandu berat, dalam taraf coba-coba atau hanya bersifat rekreasional yang hanya kadang-kadang memakai,” tutur Prasetya.
Dalam kesempatan berbeda, mantan Direktur Peran Serta Masyarakat Badan Narkotika Nasional, Brigadir Jenderal Drs Siswandi, menuturkan perilaku normal ditunjukkan pengguna narkoba saat tak kekurangan zat sehingga dia terkesan menyimpan perilaku buruknya itu.
”Menyimpan kelakuannya. Seperti Ridho ini, dua tahun enggak ada yang tahu. Sehat saja. Secara fisik, tatkala kekurangan zat, dia menjadi lemah. Kalau dia pakai lagi, dia sehat lagi. Terus saja begitu,” tuturnya.
Kemudian, menyoal ketidaktahuan pihak keluarga, seperti dalam kasus Ridho Rhoma, Hary mengatakan ada kemungkinan pihak keluarga tak memperhatikan secara saksama. “Bisa jadi keluarga tidak berkata yang sebenarnya, atau akhir-akhir ini tidak memperhatikan perilaku yang bersangkutan,” ucapnya. (Baca: Sabu, Efeknya Sampai Jauh! Simak Penjelasan Ahlinya)
Hal senada diungkapkan Siswandi. Dia justru mempertanyakan mengapa pihak keluarga bisa tak tahu-menahu, padahal Ridho sudah menggunakan narkoba sejak dua tahun yang lalu.
”Sudah dua tahun, kehidupan keluarganya bagaimana? Adiknya pakai sabu, kakaknya enggak tahu. Bapaknya mengampanyekan antinarkoba dengan ciptaan lagunya. Ini sangat disesalkan (kasus Ridho). Ironis kalau keluarga tidak tahu kehidupan anggota keluarganya,” ujarnya.