Kenapa Menarik Nafas Dalam Bisa Menenangkan Ketegangan?

Reporter

Kamis, 6 April 2017 13:42 WIB

Ilustrasi pria menyilangkan kaki. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kala ketegangan menghantui Anda, banyak orang yang menyarankan untuk menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Tahukah mengapa cara ini bisa berhasil?


Baca: Teknik Pernapasan 4-7-8 Bisa Bikin Kita Tidur dalam 60 ...



Para ilmuwan dalam jurnal Science mengungkapkan bahwa sekelompok saraf di otak yang bertugas mengatur pernafasan terhubung langsung ke pusat gairah otak. Dengan kata lain, pernapasan berefek langsung pada aktivitas keseluruhan otak.

Hal ini disimpulkan berdasarkan percobaan yang dilakukan tim peneliti yang dipimpin Mark Krasnow, profesor biokimia dari Stanford University. Mereka mempelajari 3.000 neuron di batang otak tikus yang mengontrol semua pola pernafasan dari mulai pernafasan cepat-- biasanya manusia mengalaminya kala gembira--, lalu pernafasan lebih lambat misalnya saat menangis.

Mereka menempatkan tikus di sebuah kandang lalu memindahkannya ke kandang lain --lingkungan baru. Normalnya, ketika tikus menghadapi sesuatu yang baru, mereka gugup dan obsesif menjelajahi lingkungan baru mereka. Tapi yang terjadi adalah, tikus ini justru tenang dan beristirahat.

Rupanya, sebelum memindahkan tikus ke kandang baru, peneliti sempat "menganggu" saraf yang terhubung langsung ke pusat gairah otak, --menggunakan teknik genetik memanipulasi neuron tertentu untuk melihat apakah fungsi pernafasan terganggu.

Saraf ini memberitahu otak kala ada keadaan darurat atau menjaga otak tetap stabil, sekaligus mempertahankan rasa tenang.

"Kondisi tenang terjadi saat bernafas lebih lambat, yakni dengan menarik nafas dalam-dalam atau memperlambat nafas. Bernafas, dengan kata lain, dapat mengubah pikiran, atau keadaan pikiran kita," ujar Krasnow.

Namun, mengapa beberapa orang masih merasa cemas setelah menghirup nafas dalam-dalam beberapa waktu?

Ada kemungkinan bahwa variasi genetik menyebabkan respon saraf yang bertanggung jawab untuk mengatur pernafasan, tumpul, sehingga dibutuhkan lebih dari sekedar menarik nafas dalam-dalam agar otak terangsang ke keadaan tenang.

Dalam kasus tersebut, intervensi obat-obatan dimungkinkan.

Kendati begitu, dia tak akan menampik bahwa menarik nafas dalam-dalam sebagai cara untuk memerangi stres dan kecemasan. Demikian seperti dilansir Time.com.


ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ini Alasan Berat Badan Tidak Bertambah Meski Makan Banyak

26 Januari 2019

Ini Alasan Berat Badan Tidak Bertambah Meski Makan Banyak

Para peneliti menemukan alasan berat badan seseorang tidak bertambah meski makan sesuka hatinya.

Baca Selengkapnya

10 Alasan untuk Memasukkan Lemon dalam Menu Harian

17 September 2017

10 Alasan untuk Memasukkan Lemon dalam Menu Harian

Sejak dulu, lemon memang dikenal sangat kaya akan vitamin C dan zat gizi lain.

Baca Selengkapnya

Pertajam Kemampuan Otak dengan Alpukat dan Kacang-kacangan

14 September 2017

Pertajam Kemampuan Otak dengan Alpukat dan Kacang-kacangan

Sebuah penelitian menegaskan pentingnya makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh buat kesehatan kognitif.

Baca Selengkapnya

Pasang Kondom dengan Benar, Cek 5 Kiatnya Agar Aman

19 Juli 2017

Pasang Kondom dengan Benar, Cek 5 Kiatnya Agar Aman

Kesalahan saat memakai kondom ketika berhubungan intim bisa menyebabkan kehamilan tak diinginkan akibat kondom bocor atau tertinggal di lubang vagina.

Baca Selengkapnya

Menghindari Karbohidrat? Gangguan Fungsi Otak Mengintai

19 Juli 2017

Menghindari Karbohidrat? Gangguan Fungsi Otak Mengintai

Banyak orang yang malas mengkonsumsi karbohidrat karena takut gemuk padahal hal itu salah.

Baca Selengkapnya

Olahraga Berlebihan Vs Kulit, Jangan Lupa Minum Suplemen

19 Juli 2017

Olahraga Berlebihan Vs Kulit, Jangan Lupa Minum Suplemen

Menurut seorang pakar kesehatan, berolahraga berlebihan ternyata berdampak buruk bagi kulit yang cepat menua.

Baca Selengkapnya

Tipe Orang Seperti Ini Tak Mudah Terkena Insomnia

12 Juli 2017

Tipe Orang Seperti Ini Tak Mudah Terkena Insomnia

Pakar neurologi mengatakan ada tipe orang yang tak mudah mengalami insomnia dan gangguan tidur lainnya.

Baca Selengkapnya

Unduh Aplikasi Pintar Ini Jika Anda Menderita Insomnia

24 Juni 2017

Unduh Aplikasi Pintar Ini Jika Anda Menderita Insomnia

Kini, terdapat ratusan aplikasi yang didesain khusus untuk dapat membantu para penderita insomnia.

Baca Selengkapnya

Kolesterol Tinggi Mengundang Penyakit, Begini Cara Mengontrolnya  

21 Juni 2017

Kolesterol Tinggi Mengundang Penyakit, Begini Cara Mengontrolnya  

Kadar kolesterol yang tinggi dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, perlemakan hati, dan kerusakan pankreas.

Baca Selengkapnya

Gingkgo Biloba Bantu Memperbaiki Mood dan Daya Ingat

16 Juni 2017

Gingkgo Biloba Bantu Memperbaiki Mood dan Daya Ingat

Berdasarkan penelitian, manfaat ginkgo biloba antara lain meningkatan fungsi kognitif, mood positif, energi, dan memori.

Baca Selengkapnya