TEMPO.CO,Jakarta – Persalinan merupakan proses yang amat dinantikan para ibu. Tapi tak sedikit pula yang menganggap persalinan sebagai hal yang menakutkan. Inilah yang mendorong munculnya berbagai metode persalinan senyaman mungkin. Salah satunya yang tengah jadi perbincangan: gentle birth.
Pendamping persalinan dari Nujuh Bulan Studio, Irma Syahrifat, mengatakan gentle birth sebetulnya bukan cara melahirkan. “Gentlebirth itu sebenarnya melakukan persiapan persalinan dengan sadar atau kesadaran penuh,” kata Irma dalam diskusi di Jakarta, Kamis, 20 April 2017.
Irma menjelaskan, gentle birth bukan pilihan, tapi lokasi dan caranya itu yang menjadi pilihan. “Karena gentle birth itu mengingatkan kembali bahwa persalinan itu kodrat,” ujarnya.
Menurut Irma, hal yang perlu diingat adalah bukan hanya bayi yang dilahirkan, melainkan ada seseorang yang akan menjadi ibu dan suami yang akan menjadi ayah. “Jadi, perlu dipersiapkan dari saat kehamilan,” tuturnya.
Sebab, Irma melanjutkan, banyak perempuan yang merasa melahirkan itu sakit dan menakutkan. “Padahal itu kan kejadian alami.”
Praktisi penyembuhan holistik, Reza Gunawan, mengatakan gentle birth tak bisa jadi pilihan karena itu alami. “Gentle birth adalah kodrat alami yang kita lupakan. Jadi, gentle birth bukan pilihan,” ujarnya.
Reza menjelaskan, gentle birth memiliki prinsip ramah jiwa, minim trauma, dan penuh cinta. “Studi menunjukkan 95 persen persalinan itu traumatis, jadi gentle birth mencegah itu. Gentle birth juga menjaga bayi agar tidak mengalami trauma ketika dilahirkan,” ujarnya.
