TEMPO.CO, Jakarta - Tawuran adalah bentuk dari kekerasan antargeng sekolah dalam masyarakat urban di Indonesia. Kejadian terakhir yang menewaskan dua pelajar dalam dua aksi tawuran berbeda terjadi di Bekasi.
Psikolog klinis, Ine Indriani, mengatakan tawuran antarpelajar sekolah dapat dicegah dengan beberapa cara. Pertama, membuat aturan dan pengawasan yang baik oleh sekolah.
"Jadikan sekolah atau guru tempat diskusi dan berbagi dengan anak, sehingga remaja tidak mudah dipengaruhi," kata wanita yang bertugas di Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center itu kepada Tempo, Selasa, 9 Mei 2017.
Kedua, pendekatan dengan anak yang beranjak remaja. Sebab, perilaku baik atau buruk berasal dari keluarga. Untuk itu, harus ada kedekatan dengan remaja sebagai teman diskusi dan mendengarkan keluh kesahnya.
"Ini membuat remaja akan lebih mudah mendengarkan orang lain, termasuk nasihat orang tua dan gurunya," ujarnya.
Ketiga, adanya aktivitas ekstrakurikuler yang memadai. "Sehingga remaja bisa menyalurkan energi dan potensi minat bakatnya ke hal-hal yang positif," tutur Ine.
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
4 September 2018
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah