Bali Tattoo Expo 2017, Teknik Tato Tradisional Jadi Favorit

Reporter

Editor

Setiawan

Senin, 15 Mei 2017 11:43 WIB

Seniman tato tradisional Dayak, Hendra saat menato pengunjung Bali Tattoo Expo di Bali Creative Industry Center, Denpasar. TEMPO/BRAM SETIAWAN

TEMPO.CO, Denpasar - Bali Tattoo Expo kembali digelar untuk kedua kalinya di Denpasar. Acara tersebut berlangsung sepanjang 12-14 Mei 2017. Dua jenis teknik tato yang dikerjakan secara manual, hand tapping dan poking, diminati pengunjung yang mendatangi acara ini.

Seniman tato dari Folk Tattoo Space, Hendra mengatakan selama tiga hari acara berlangsung sudah empat orang yang minta ditato. "Motif bunga terong tetap paling diminati," katanya, di Gedung Bali Creative Industry Center, Denpasar, Minggu, 14 Mei 2017.

Baca: Menjajal Teknik Tato Hand Poking di Bali Tattoo Expo 2017

Hendra adalah seniman tato tradisional yang menggunakan teknik hand tapping. Ia berasal dari Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Ia memilih hand tapping karena sesuai kebudayaan daerah asalnya suku Dayak. "Saya sudah melihat (pembuatan tato) dari kecil," ujarnya.

Hendra mematok harga USD 150 per jam untuk pembuatan tato hand tapping. Ia sudah 10 tahun melakukan pekerjaan sebagai seniman tato. Namun ia tidak menggunakan studio. Sekarang Hendra berdomisili di Yogyakarta.

Menurut Hendra, selain bunga terong, banyak penggemar tato tradisional yang menyukai motif bunga engkabang dan nabau. Selain menggunakan teknik hand tapping, Hendra terkadang melayani pembuatan tato yang menggunakan mesin.

"Ya, tapi jarang, karena masih ada klien yang takut (hand tapping). Motif tetap tradisional Dayak, saya enggak akan mengerjakan selain itu" katanya.

Hendra sudah pernah mengikuti pameran di Jepang, Filipina, Singapura, Thailand, dan Nepal. Ia tertarik untuk mengikuti Bali Tattoo Expo pada tahun berikutnya.

Tahun ini ada 88 booth yang disediakan di Bali Tattoo Expo, 90 persen diisi oleh para seniman tato. Penyelenggara acara Bagus Ferry mengatakan antusiasme pengunjung kali ini lebih besar dari tahun lalu.

Menurut Bagus,industri tato di Bali terus meningkat. "Sudah satu tahun terakhir ini semakin banyak di kawasan Canggu," katanya.

Menurut Bagus, industri tato bermunculan di Canggu yang berlokasi di Kecamatan Kuta Utara seiring dengan kebutuhan pariwisata di sana. Sedangkan, untuk kawasan Ubud dan Sanur masih tetap, tidak naik atau turun.

Baca: Industri Kreatif Bertumbuh 5 Persen Setiap Tahun

Studio tato di Bali, ujar Bagus, kebanyakan sudah memenuhi standar kesehatan yang baik. "Masing-masing studio punya medical sterilizer, penyimpanan alat (tato)," tuturnya. Bagus menambahkan para seniman tato dalam ruang lingkupnya mulai gencar mengkampanyekan higienitas studio tato sejak tahun 2009.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

5 jam lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

4 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

6 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

13 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

21 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

26 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

30 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

41 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

58 hari lalu

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.

Baca Selengkapnya