Makanan Asin Justru Tak Menyebabkan Haus  

Reporter

Kamis, 18 Mei 2017 13:18 WIB

Ilustrasi pria makan ramen. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Benarkah makanan asin membuat kita semakin haus? Mungkin saja tidak. Penelitian di Jerman berhasil mematahkan asumsi yang sudah terbentuk selama bertahun-tahun itu. Para peneliti membuktikan makanan asin justru membuat kita ingin makan lebih banyak, bukan minum.

Para peneliti melakukan stimulasi seperti di luar angkasa untuk menguji bagaimana garam (makanan asin) berpengaruh dalam tubuh seseorang. Saat seseorang melakukan perjalanan (penerbangan), tubuh akan menghemat setiap tetes air.

Baca: Hindari Makanan Manis dan Asin Agar Terhindar dari ...

Stimulasi tersebut juga bertujuan memonitor apa saja yang masuk dan dikeluarkan tubuh. Sebagai bagian dari Mars500 Projects, dua kelompok kecil berisi beberapa laki-laki dikirim ke Mars buatan selama 105 hari. Pada 205 hari setelahnya, para peneliti melakukan investigasi lebih lanjut mengenai bagaimana kandungan sodium dalam garam (makanan asin) mempengaruhi sedikit-banyaknya urine dari apa yang diminum partisipan.

Peneliti memberikan menu yang sama pada dua kelompok itu, termasuk menu makanan yang mengandung banyak sodium (garam). Faktanya, partisipan mengonsumsi banyak air sesaat setelah makan. Meskipun demikian, jika dihitung, rata-rata jumlah air yang mereka konsumsi bahkan jauh lebih sedikit dibanding saat berada di Bumi.

Namun mereka tetap rutin buang air kecil. Selain itu, urinenya mengandung banyak garam. Dengan kata lain, peningkatan produksi urine tidak berkaitan dengan jumlah cairan yang masuk ke tubuh. Ini sungguh sangat tidak sesuai dengan asumsi yang sudah bertahun-tahun menggerogoti pikiran banyak orang.

Berdasarkan penelitian tersebut, alasan mengapa partisipan lebih sering buang air kecil setelah mengonsumsi makanan asin berkaitan dengan urea—senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Urea yang terkandung dalam ginjal dan otot membantu melepaskan nitrogen dalam tubuh. Pada hewan, senyawa urea menahan air dalam tubuh saat mengeluarkan sodium. Jika hal tersebut juga berlaku bagi tubuh manusia, itu dapat menjelaskan mengapa urine partisipan lebih asin.

Dibutuhkan banyak energi untuk memproduksi urea. Penelitian yang menggunakan tikus sebagai bahan percobaan menunjukkan tikus yang diberi makanan asin cenderung mencari makanan lain untuk dikonsumsi.

Sama halnya dengan apa yang dialami partisipan. Selama penelitian berlangsung, partisipan yang diberi makanan asin merasa lebih lapar. Dengan hasil seperti itu, para peneliti menduga kandungan sodium dalam garam membuat seseorang merasa lebih lapar dibanding haus.

MEN’S JOURNAL | ESKANISA RAMADIANI

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

8 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

11 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

12 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

19 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya