TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tidak suka mengonsumsi cokelat? Baru-baru ini, peneliti mengungkapkan bahwa cokelat mendatangkan banyak manfaat bagi tubuh sekaligus membuat yang mengonsumsinya lebih bahagia. Benarkah demikian? Mari kita cek satu per satu.
Cokelat terbukti mengandung banyak antioksidan dibanding apel. Gram demi gramnya, cokelat batangan berwarna pekat, dimana rasa cokelatnya lebih terasa dan tidak mengandung susu atau dikenal dengan nama dark chocolate, mengandung lebih banyak antioksidan ketimbang buah apel, teh dan juga anggur merah. Antioksidan yang terkandung dalam biji cocoa terbukti mampu mengurangi tanda-tanda penuaan terutama pada wajah sekaligus mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Mengurangi stres
Berdasarkan penelitian yang dilakukan 2009 lalu, cokelat terbukti mampu mengurangi kecemasan seseorang. Mengonsumsi 40 gram cokelat sehari atau setara dengan 5 potong cokelat selama dua minggu dapat menekan hormon cortisol sebagai salah satu penyebab stres. Hormon cortisol atau dikenal juga dengan nama hormon adrenalin bekerja dengan meningkatkan kadar gula darah melalui sistem gluconeogenesis.
Cokelat mengandung beberapa senyawa bioaktif yang mampu meningkatkan anandamide atau lipid yang ditemukan dalam otak, berkaitan dengan reseptor THC dan menghasilkan efek yang mirip seperti ‘terbang’. Dengan kata lain saat seseorang mengonsumsi cokelat sebanyak 40 gram sehari secara rutin, anandamide di dalam otak akan menghasilkan perasaan senang.
Mengurangi risiko terkena penyakit jantung
“Dark chocolate merupakan pilihan ideal bagi mereka yang menjalankan diet ketat.” ungkap Elizabeth Mostofsky, ScD, seorang peneliti epidemiologi. Kombinasi anti inflamasi dan antioksidan di dalam kepingan dark chocolate mampu meningkatkan aliran darah di arteri. Senyawa organik lainnya juga mencegah pemblokiran arteri sehingga mengurangi risiko terserang penyakit jantung.
Meningkatkan libido
Kandungan phenylethylamine di dalam cokelat mampu meningkatkan dopamine dalam tubuh. Domapine sendiri neurotransmitter dalam otak manusia yang berfungsi sebagai pengantar pesan atau rangsangan antar saraf. Dopamine tersebut akan memengaruhi otak sehingga Anda merasakan gairah seksual.
Meningkatkan kerja otak
Penelitan yang dilakukan 2014 lalu menunjukkan bahwa relawan yang diberi minum cokelat panas membuat mereka menghitung lebih akurat dan tidak mudah lelah dibanding dengan relawan yang tidak minum cokelat. Senyawa flavonols dalam cokelat terutama dark chocolate mampu meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan tubuh sehingga saat melakukan uji kognitif, partisipan menunjukkan kemampuan dalam menghitung dengan hasil lebih akurat.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
2 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
