Mengenal Flakka, Narkoba yang Bikin Pemakainya Jadi Zombie  

Reporter

Kamis, 1 Juni 2017 16:07 WIB

Flakka. independet.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Flakka adalah jenis narkoba baru, yang membuat penggunanya berkelakuan seperti hilang akal, hiperaktif, hingga melakukan hal-hal yang tak biasa. Masyarakat saat ini tengah dihebohkan oleh video yang menayangkan seseorang yang berkelakuan seperti hilang akal atau layaknya zombie. Beberapa video yang viral di media sosial itu juga menuliskan "narkoba 'Flakka' membuat penggunanya seperti zombie".

Kepala Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido, Jawa Barat, dokter Yoland, mengatakan tren flakka telah berjangkit di Amerika Serikat dan Eropa beberapa tahun lalu. "Flakka itu salah satu zat baru yang mirip-mirip cocain (kokain), tapi dimodifikasi sedemikian rupa oleh bandar, sehingga dikabarkan harganya cukup murah," kata Yoland kepada Tempo, Rabu, 31 Mei 2017.

Menurut Yoland, flakka sangat merusak otak, karena hormon dopamin yang dikeluarkan terlalu berlebihan. "Sehingga menjadikan pengguna flakka seperti orang yang menakutkan," ujarnya.

Untuk itu, mempertimbangkan bahaya yang ditimbulkan, BNN dan Kementerian Kesehatan telah mengkajinya tahun lalu. "Saat ini flakka telah diatur dengan Permenkes nomor 2 tahun 2017 dengan nama kimia alfa PVP," ujar Yoland.

Sebelum dikenal sebagai ancaman baru di beberapa negara termasuk Indonesia , narkoba jenis Flakka sempat meneror negara bagian Florida, Amerika Serikat. Pada Agustus 2016 lalu, seorang mahasiswa Florida State University bernama Austin Harrouff berusia 19 tahun membunuh sepasang suami istri di Florida.

Tidak hanya membunuh, Harrouff bahkan menggerogoti wajah korbannya. Bahkan saat pihak kepolisian setempat mencoba meringkusnya, Harrouff berontak seperti binatang buas. Pihak kepolisian percaya bahwa Harrouff sempat mengonsumsi narkoba bernama Flakka sebelum menyerang kedua pasangan suami istri tersebut.

Flakka merupakan narkoba yang menyebabkan paranoid dan psikotik. Efek samping dari penggunaan Flakka dalam jumlah besar seperti gangguan jiwa sehingga seseorang tidak mampu membedakan mana yang nyata dan tidak (halusinasi). Flakka juga dikenal dengan nama gravel. Bentuknya sendiri serupa dengan garam mandi. Flakka sendiri bukan nama baru. 2012 lalu, narkoba yang berasal dari Cina tersebut masuk ke Amerika Serikat dan baru populer di pertengahan 2013.

Flakka yang nama lain Pyrrolidinopentiophenone merupakan senyawa kimia yang ditemukan tahun 1960 silam. Bentuk Flakka seperti kristal dan biasanya berwarna putih atau merah muda. Menurut lembaga obat-obatan terlarang di Amerika, Flakka dapat digunakan dengan cara dihirup langsung, dimakan, disuntikkan ke dalam darah hingga dinikmati menggunakan alat vaping (rokok elektronik). Bentuknya yang hampir sama dengan garam mandi mampu mengecoh banyak remaja. Biasanya bungkus Flakka akan diberi label “bukan untuk dikonsumsi manusia” atau “pupuk tanaman”.

Flakka menstimulasi tubuh layaknya kokain dan methamphetamine. Karena murah, Flakka sangat populer di kalangan remaja dan mahasiswa. Flakka bahkan 10 kali lebih kuat dibandingkan dengan kokain. “Flakka dapat bertahan selama 7 hari berturut-turut, jauh lebih parah ketimbang kokain.” jelas Dr. Indra Cidambi, seorang pakar kesahatan di Florida.

Lantas, mengapa Flakka menjadi ancaman? Flakka dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 104 derajat Celsius. Suhu tubuh yang meningkat drastis tersebut dapat menyebabkan gagal ginjal bahkan kematian. Narkoba sintetik tersebut juga dapat meningkatkan tekanan darah sehingga risiko serangan jantung, stroke hingga gagal jantung lebih besar.

Seseorang yang mengonsumsi Flakka untuk pertama kalinya akan merasa lebih fokus dan bergairah. Lama kelamaan, muncul halusinasi dan paranoid. Saat bersamaan, orang tersebut merasa sangat hyperactive. Jantung berdetak lebih cepat, panik bahkan tak jarang menyebabkan seseorang depresi hingga akhirnya memutuskan melakukan tindakan tidak manusiawi seperti bunuh diri atau menyakiti orang lain.

Di luar negeri, Flakka hanya dibanderol seharga $3 hingga $5 saja. Sementara kokain dibanderol dengan harga jauh lebih mahal, $62 hingga $80. Tidak mengherankan jika remaja, anak sekolah, mahasiswa hingga orang-orang dengan pendapatan rendah lebih memilih Flakka dibanding narkoba jenis lain.

Sejak 2014 lalu, badan narkoba Amerika Serikat menetapkan Flakka sebagai satu dari narkoba sintetik yang dilarang beredar dipasaran. Hal tersebut juga diikuti oleh 20 negara lainnya yang melarang regulasi Flakka, seperti Jerman, Inggris, Spanyol, Bulgaria, Austria, Republik Ceko dan Perancis.

ROLLING STONE | ESKANISA RAMADIANI | AFRILIA SURYANIS

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

4 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

12 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

1 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

3 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

5 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya