Julia Perez Meninggal, Dokter: Galakkan Pencegahan Kanker Serviks

Reporter

Minggu, 11 Juni 2017 12:14 WIB

Presenter Billy Syahputra saat pemakaman penyanyi dangdut Julia Perez di TPU Pondok Ranggon, Jakarta 10 Juni 2017. Jupe meninggal dunia di RSCM setelah lima bulan lamanya berjuang melawan penyakit kanker serviksyang dideritanya. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Kematian artis dan penyanyi Yulia Rahmawati atau dikenal sebagai Julia Perez dapat menjadi momentum untuk semakin menggalakkan pentingnya pencegahan kanker serviks di Indonesia.

Baca: Julia Perez Meninggal, Tiap Jam Penderita Kanker Serviks Wafat

“Perempuan Indonesia saat ini sedang dalam situasi genting terkena kanker serviks. Oleh karena itu, pencegahan dan deteksi melalui skrining dan vaksinasi lebih baik dilakukan sejak dini daripada pengobatan," ujar Prof. dr. Andrijono SpOG (K), salah satu inisiator program Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS), dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 10 Juni 2017.

Andrijono menjelaskan, kanker serviks masih menjadi momok bagi perempuan. Saat ini kanker serviks menjadi pembunuh utama karena kanker pada perempuan di seluruh dunia terutama di negara miskin dan berkembang. Menurut dia, kanker serviks telah menjadi salah satu kanker penyebab kematian paling banyak ke-3 di Indonesia.

Menurut data Globocan yang dirilis oleh WHO/ICO Information Centre on HPV and Cervical Cancer tahun 2012, ada 1 wanita Indonesia meninggal dalam satu jam setiap harinya karena kanker serviks dan diprediksi terdapat 58 kasus baru setiap harinya.

Dihubungi terpisah, Dr. Venita selaku Kepala Bidang Pelayanan Sosial Yayasan Kanker Indonesia, Provinsi DKI Jakarta menjelaskan, statistik kanker serviks banyak diidap wanita usia reproduksi. Padahal kanker serviks dapat mulai dicegah sejak remaja dengan vaksinasi.

Vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks telah dibuktikan efektivitas dan keamanannya melalui penelitian. Dibandingkan skrining, vaksin jauh lebih efektif. Vaksin mampu mencegah kejadian kanker serviks sampai 70%. Sedangkan tes papsmear/IVA/tes HPV DNA dapat dilakukan rutin setelah menikah atau bagi perempuan yang sudah aktif secara seksual.

Saat ini program pemberian vaksin HPV baru dilakukan di Provinsi DKI Jakarta dan segera menyusul kota lain Yogyakarta, Surabaya dan Manado. Andrijono berharap pemerintah segera menjadikan program vaksinasi HPV secara nasional agar tidak semakin banyak Jupe-Jupe lain yang menjadi korban.

"Kematian Jupe sangat bisa jadi momentum untuk mendorong program nasional vaksin HPV sebagai salah satu cara paling efektif mencegah kanker serviks," ujar Andrijono yang juga menjadi Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI).

NUNUY NURHAYATI

Berita terkait

Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

56 hari lalu

Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

Spesialis kandungan mengatakan perkembangan kanker serviks bisa dicegah dengan menghentikan perilaku berisiko dan menjalani tindakan penanganan tepat.

Baca Selengkapnya

Kanker Serviks Dominasi Proporsi Kasus Kanker, Mayoritas Terdeteksi pada Stadium Lanjut

56 hari lalu

Kanker Serviks Dominasi Proporsi Kasus Kanker, Mayoritas Terdeteksi pada Stadium Lanjut

Kanker serviks mendominasi proporsi kasus kanker yang sering dijumpai sekitar 62 persen.

Baca Selengkapnya

Jangan Cemas, Keputihan Belum Tentu karena Kanker Serviks

14 Februari 2024

Jangan Cemas, Keputihan Belum Tentu karena Kanker Serviks

Keputihan pada wanita belum tentu berarti terkena kanker serviks. Namun sebaiknya periksakan ke dokter untuk diagnosis lebih tepat.

Baca Selengkapnya

Usia yang Disarankan Vaksinasi HPV Menurut Dokter

13 Februari 2024

Usia yang Disarankan Vaksinasi HPV Menurut Dokter

Vaksinasi HPV perlu diberikan kepada anak perempuan sedini mungkin demi mencegah kanker serviks. Berikut dosis yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Mencegah Kanker Serviks Bisa Dimulai dari Kebiasaan Ini

3 Februari 2024

Mencegah Kanker Serviks Bisa Dimulai dari Kebiasaan Ini

Ginekolog merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk membantu mencegah kanker serviks, plus vaksin HPV dan pap smearr.

Baca Selengkapnya

Inovasi Kanker Serviks Besutan Peneliti Unair Dikenalkan di Jepang

30 Januari 2024

Inovasi Kanker Serviks Besutan Peneliti Unair Dikenalkan di Jepang

Peneliti Unair membawa hasil inovasi terapi kanker serviks ke hadapan para peneliti global yang berkumpul di Jepang.

Baca Selengkapnya

4 Gejala Awal Kanker Serviks yang Perlu Perhatian, Segera Periksakan

24 Januari 2024

4 Gejala Awal Kanker Serviks yang Perlu Perhatian, Segera Periksakan

Penting untuk mendeteksi tanda dan gejala kanker serviks sebagai deteksi dini. Ginekolog menyebut empat gejala awal yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya

Pada Usia Berapa Pemberian Vaksin HPV Paling Optimal?

14 November 2023

Pada Usia Berapa Pemberian Vaksin HPV Paling Optimal?

Pakar menjelaskan vaksin HPV lebih optimal diberikan saat memasuki praremaja dan belum aktif secara seksual dibanding diberikan kala dewasa.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Kanker Serviks, Infeksi HPV Juga Bisa Sebabkan Kanker Anus

14 November 2023

Tak Hanya Kanker Serviks, Infeksi HPV Juga Bisa Sebabkan Kanker Anus

Infeksi HPV tak hanya bisa menyebabkan kanker serviks tetapi juga kanker anus karena adanya kemiripan sel.

Baca Selengkapnya

Ada Masalah Kesuburan sampai Haid, Jangan Malu Periksa ke Ginekolog

13 November 2023

Ada Masalah Kesuburan sampai Haid, Jangan Malu Periksa ke Ginekolog

Mulai masalah gangguan kesuburan sampai infeksi terkait hubungan seksual, semua bisa dikonsultasikan. Tak perlu malu periksa ke ginekolog.

Baca Selengkapnya