Kenapa Generasi Milenial Malas Melakukan Hubungan Seks?
Editor
Tulus widjanarko
Senin, 19 Juni 2017 19:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Apakah anda heran bahwa generasi milennial yang melakukan hubungan seks, jumlahnya tak sebanyak dibanding generasi orang tuanya saat seusia mereka. Apa alasannya?
Generasi milennial atau generasi Y merupakan mereka yang tumbuh besar sekitar tahun 2000-an. Generasi milennial saat ini ditandai dengan tingginya pinjaman untuk biaya pendidikan, tingginya permintaan pekerjaan untuk memenuhi gaya hidup hingga penggunaan internet yang semakin intens dan marak dibanding dengan generasi lain. Anehnya, aktivitas seksual generasi yang paling sadar akan kemajuan teknologi ini tidak sebanyak generasi sebelumnya.
Studi yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini menemukan fakta yang cukup mengejutkan bahwa hanya 44 persen remaja perempuan di Amerika Serikat kedapatan pernah melakukan hubungan seks. Angka tersebut terpaut cukup jauh dibanding dengan remaja yang melakukan hubungan seks 25 tahun lalu.
25 tahun lalu, remaja perempuan yang kedapatan pernah melakukan hubungan seks mencapai 58 persen. Sementara itu, remaja laki-laki (generasi millennial) yang sudah pernah melakukan hubungan seks hanya 47 persen, lebih rendah dari 25 tahun lalu yang mencapai 69 persen.
Menurut Dr Jean Twenge dari San Diego State University keadaan sosial yang beragam mungkin menyebabkan perilaku generasi millennial saat ini. Kebanyakan dari mereka tidak mau bekerja dengan durasi yang cukup panjang. Kebanyakan dari mereka yang sudah terhitung dewasa bahkan masih harus tinggal bersama orang tua karena keterbatasan dana untuk menyewa tempat tinggal sendiri.
Saat beranjak dewasa, namun masih tinggal bersama orang tua, menurut Jean, akan lebih sulit memiliki kehidupan pribadi termasuk melakukan hubungan seks. Sama halnya dengan menyewa tempat tinggal bersama teman, Anda mungkin takut jika teman Anda mendengar aktivitas yang Anda lakukan.
Penyebab lainnya adalah adalah soal pendapatan. "Meski banyak remaja laki-laki yang sudah bekerja, kebanyakan remaja perempuan justru berkencan dengan seseorang yang sudah mendapat pekerjaan tetap,” kata Dr Jean Twenge yang menulis buku Generation Me.
Dr Twenge berfikir semua ini berkaitan dengan kemajuan teknologi, termasuk adanya layanan pornografi daring. "Di beberapa media, sempat dikabarkan bahwa beberapa remaja laki-laki mengaku jika pornografi membuat mereka sulit untuk benar-benar berkencan dan melakukan hubungan seks dengan perempuan di dunia nyata.”
Seorang jurnalis bernama Rebecca Raid mengamini apa yang dikatakan oleh Dr Twenge itu. Menurut dia kemudahan mendapat mainan seks dan pornografi dapat menjadi faktor mengapa generasi milennial kurang atau bahkan berhenti melakukan hubungan seks. Namun, dia tidak sepenuhnya setuju jika hubungan seks yang dilakukan generasi millennial tidak setinggi yang dilakukan generasi orang tua mereka. "Aku pikir generasi millennial kekurangan pasangan untuk berhubungan seksual, karena saat ini ada gender yang masuk ke dalam kategori LGBTQ,” jelas Raid.
INDEPENDENT UK | ESKANISA RAMADIANI