Asean Literary Festival 2017 Hadirkan Penulis Kritis Malaysia

Reporter

Jumat, 7 Juli 2017 00:07 WIB

Mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta (kiri) bersama Direktur Program ALF Okky Madasari (kanan) menjadi pembicara kuliah umum dalam rangkaian The 3rd Asean Literary Festival (ALF) 2016 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 5 Mei 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta -Penyelengaraan ASEAN Literary Festival (ALF) keempat kalinya pada 3-6 Agustus mendatang akan menghadirkan penulis-penulis berpengaruh dan kritis dari kawasan Asia Tenggara. Para penulis itu di antaranya penulis asal Malaysia Faisal Tehrani—yang bukunya dilarang diedarkan—hingga penulis tanah air yang baru saja meraih penghargaan cerpen terbaik Kompas, Martin Aleida.


Pada helatan yang akan digelar 3-6 Agustus di kawasan Kota Tua, Jakarta ini para penulis ini akan berbagi banyak hal soal salah satunya soal demokrasi. “Faisal akan membuka ALF dengan memberikan kuliah umum tentang demokrasi, kebebasan berekspresi, dan sastra di Asia Tenggara di Fatahillah Square, Kota Tua, yang bersejarah,” ujar Direktur Program ALF Okky Madasari melalui rilis yang diterima Tempo, Rabu, 5 Juli 2017.


Menurut Okky, tentunya apa yang akan disampaikan Faisal dalam pidatonya nanti itu tak lepas dari pengalamannya sebagai penulis dari enam karyanya dilarang diedarkan di Negeri Jiran. Padahal Faisal pernah menangkan Hadiah Sastera Utusan Malaysia-Exxon Mobil 2002 lewat novelnya 1515 dan menerima National Book Prize in 2005 kategori bahasa Melayu.


Karya Faisal yang berjudul ‘1515’ pernah dijadikan bahan kuliah di program studi Melayu di Universitas Cologne, Jerman. Selain itu karyanya tersebut diterjemahkan dan diterbitkan kembali oleh Malaysian Institute of Translation & Books pada 2011. Karyanya ini dipuji Profesor Emeritus Dr Salleh Yaapar dari Universiti Sains Malaysia sebagai penemuan kembali identitas dan sejarah orang Melayu.


ALF, yang tahun ini mengambil tema “Beyond Imagination” akan menghadirkan belasan sesi diskusi sebagai bagian utama festival. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ALF selalu konsisten mengusung tema yang menjadi permasalahan penting masyarakat meskipun mendapatkan tantangan besar.


Advertising
Advertising

Tahun ini, kebebasan berekspresi menjadi isu utama selain meningkatnya radikalisme dan terorisme serta peran media sosial yang semakin sentral dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat.



AISHA SHAIDRA

Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

2 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Dosen Politik Universitas Udayana Sebut 5 Skenario Potensial Putusan Sengketa Pilpres oleh Hakim MK

7 hari lalu

Dosen Politik Universitas Udayana Sebut 5 Skenario Potensial Putusan Sengketa Pilpres oleh Hakim MK

Dosen Ilmu Politik Universitas Udayana (Unud) prediksi 5 skenario potensial putusan MK sengketa Pilpres 2024 yang akan di gelar Senin, 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

26 hari lalu

Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

Kelompok pemantau pemilu dari Dewan Eropa mengatakan lingkungan pemilu Turki masih terpolarisasi dan belum sepenuhnya kondusif bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Respons Bambang Widjojanto Soal MK Panggil 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres

26 hari lalu

Respons Bambang Widjojanto Soal MK Panggil 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres

Bambang Widjojanto menilai MK ingin sungguh-sungguh memeriksa setiap bukti dalam sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ketika Ganjar dan Mahfud Md Kompak Berharap MK Selamatkan Demokrasi

32 hari lalu

Ketika Ganjar dan Mahfud Md Kompak Berharap MK Selamatkan Demokrasi

Mahfud Md berharap MK mengambil langkah penting untuk menyelamatkan masa depan demokrasi dan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ganjar dan Mahfud Bakal Singgung Kemunduran Demokrasi di Sidang Sengketa Pilpres

32 hari lalu

Ganjar dan Mahfud Bakal Singgung Kemunduran Demokrasi di Sidang Sengketa Pilpres

Mahkamah Konstitusi menjadwalkan pemeriksaan pendahuluan kepada Ganjar dan Mahfud, hari ini, pukul 13.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Deretan Partai Oposisi dari Masa ke Masa

34 hari lalu

Deretan Partai Oposisi dari Masa ke Masa

Oposisi menjadi bagian penting dalam sistem demokrasi sebagai upaya penerapan mekanisme check and balance, berikut deretan partai oposisi dari masa ke masa.

Baca Selengkapnya

Aktivis Masyarakat Sipil Sumbar Tolak Dwi Fungsi TNI hingga Dorong Hak Angket

39 hari lalu

Aktivis Masyarakat Sipil Sumbar Tolak Dwi Fungsi TNI hingga Dorong Hak Angket

Majelis Akademika dan Aktivis Masyarakat Sipil Sumatera Barat menyampaikan delapan tuntuntan untuk penyelamatan demokrasi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

40 hari lalu

Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

Berdasar V-Dem Democracy Index 2024, Faisal Basri sebut Jokowi membuat indeks demokrasi mendekati nol, lebih rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste.

Baca Selengkapnya

Tak Kendur Guru Besar UGM dan UI Kritisi Jokowi, Kampus Menggugat dan Seruan Salemba Menguat

43 hari lalu

Tak Kendur Guru Besar UGM dan UI Kritisi Jokowi, Kampus Menggugat dan Seruan Salemba Menguat

Setelah menggelar aksi yang melibatkan puluhan kampus pada akhir Januari lalu, kini UGM, UI, dan UII kembali kritisi Jokowi. Apa poin mereka?

Baca Selengkapnya