Jangan Tunggu Sampai Terjadi, Cegah Stroke Sejak Dini

Reporter

Jumat, 25 Agustus 2017 13:58 WIB

Ilustrasi stroke. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke atau CVD (Cerrbro Vascular Disease) adalah gangguan fungsi otak secara mendadak, yang disebabkan karena kegagalan fungsi aliran darah otak.


Dengan kata lain, ada bagian otak yang tidak mendapatkan aliran darah, sehingga tidak ada pasokan oksigen dan gula. Padahal dua hal itu yang mutlak diperlukan oleh otak. Tanpa keduanya, terjadi gangguan fungsi otak.


Dokter spesialis bedah syaraf Bethsaida Hospitals, Roslan Yusni Hasan, mengatakan, stroke terjadi karena ada jaringan otak sedikit atau banyak yang tidak dialiri darah dan itu tidak dipasok oksigen.


"Jaringan otak tidak punya cadangan. Jadi, kalau dalam waktu 90 menit tidak dialiri darah, maka sel otaknya akan mati," kata Roslan dalam konferensi pers di Bethsaida Hospitals, Serpong, Tangerang, Selasa, 22 Agustus 2017.


Roslan menjelaskan, karena sifatbya yang muncul secara mendadak, gejala dan tanda serangan stroke timbul secara mendadak. Seperti mendadak tidak sadar, mendadak lumpuh separuh tubuh, mendadak kesulitan bicara, dan lainnya tergantung bagian otak mana yang terganggu.


Advertising
Advertising

"Bahkan, bukan tidak mungkin seseorang yang mengalami stroke mendadak berhenti bernafas, kalau pusat pernafasan di otaknya yang mengalami gangguan," ujarnya


Serangan stroke memang muncul secara mendadak. Namun, kata Roslan sebenarnya faktor-faktor penyebab terjadinya stroke sudah ada dalam tubuh penderitanya sejak lama.


"Faktor paling utama dan banyak menjadi penyebab stroke adalah diabetes melitus, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, kekentalan darah karena kolesterol, faktor genetik seperti kekakuan pembuluh darah, dan stres," kata dia.


Untuk itu, Roslan menjelaskan, diagnosa yang cepat dan penatalaksanaan atau terapi yang cepat sangat dibutuhkan penderita stroke. "Tapi yang tidak kalah penting adalah promosi kesehatan tentang bagaimana pola hidup yang sehat agar menurunkan risiko dan deteksi dini untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya serangan stroke".


Selain promosi kesehatan, cara mencegah stroke yakni dengan mencegah timbulnya sakit seperti dengan vaksinasi atau imunisasi dan melakukan pemeriksaan. "Mencegah terjadinya stroke jelas jauh lebih baik daripada mengobati--yang akan menguras banyak waktu, energi, serta biaya ," kata Roslan.


Roslan menjelaskan, kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran saat iin sudah menyediakan sarana dan metode dignosa untuk mengetahui kondisi otak dan pembuluh darah cerebral lebih akurat.


Selain, menggunakan metode konvensional seperti pemeriksaan darah yang lengkap dan medical check-up secara rutin, MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan DSA (Digital Subtraction Angiography) adalah pemeriksaan penunjang yang bisa memberikan gambaran akurat dalam pemeriksaan kondisi otak dan pembuluh darah.


"DSA itu adalah tindakan untuk pencegahan bukan pengobatan. Tujuan DSA untuk mengetahui apakah ada kecenderungan untuk stroke," ujar Roslan.


AFRILIA SURYANIS

Berita terkait

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

9 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

9 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

9 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

9 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

10 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

10 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

16 hari lalu

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

23 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

30 hari lalu

5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya