TEMPO.CO, Jakarta - Hati merupakan organ yang penting bagi tubuh kita. Namun, seringkali diantara kita tidak menyadari jika dirinya terkena gangguan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D, dan E.
Padahal, infeksi virus hepatitis B dan C jika tidak segera ditangani dengan tepat dan dilakukan pengobatan maka dapat berkembang menjadi Hepatitis Kronis hingga berkembang menjadi sirosi hati bahkan kanker hati.
“PenderitaHepatitisseringkali tidak menyadari sudah terinfeksi virus. Bahkan, hampir 80-90 persen penderita hepatitis tidak menampakkan gejala yang signifikan. Tahu-tahu sudah parah. Paling gejalanya hanya sering lemas,” ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Rino Alvani Gani, Sp.PD-KGEH di temui dalam Seminar dan Skrinning Hepatitis B dan C oleh Kimia Farma di FKUI Salemba, belum lama ini. Baca: Hyperemesis Gravidarum Jarang Tapi Membahayakan, Apa Itu?
Gejala yang umumnya mengindikasikan terpapar hepatitis adalah rasa letih, demam, menggigil, tidak nafsu makan, mual dan muntah, kuning (kulit dan mata), hingga nyeri pada perut bagian kanan atas.
“Untuk memastikan gejala penyakit Hepatitistersebut, diperlukan pemeriksaan Laboratorium untuk menunjang diagnosa dokter,” paparnya.
Jika sudah terdeteksi, dr. Rino menyarankan agar pasien melakukan pengobatan secara intensif. Misalnya saja, infeksi virus hepatitis A tidak membutuhkan pengobatan antivirus yang spesifik. Pengobatan lebih ditujukan untuk mengobati gejala yang timbul dan menjaga agar asupan cairan serta nutrisi selalu terjaga.
Sementara, untuk infeksi virus hepatitis B dan C dibutuhkan pengobatan antivirus, namun indikasi dan waktu pemberian obat antivirus ini harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis penyakit dalam atau konsultan hepatologi. Baca:Aplikasi Poligami, Pertarungan dalam Hukum dan Godaan