Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hepatitis B Banyak Ditularkan dari Ibu ke Anak, Begini Penjelasannya

image-gnews
Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHepatitis B adalah infeksi pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Biasanya infeksi dapat bersifat akut atau kronis, dan menempatkan orang pada risiko tinggi kematian akibat sirosis dan kanker hati. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi seperti, darah, air liur, cairan vagina dan air mani.

Hepatitis B merupakan salah satu masalah kesehatan global yang utama. Beban infeksi tertinggi berada di wilayah Pasifik Barat dan wilayah Afrika, dimana masing-masing 116 dan 81 juta orang terinfeksi kronis. Sementara itu, terdapat 60 juta orang terinfeksi di wilayah Mediterania Timur, 18 juta berada di wilayah Asia Tenggara, 14 juta di wilayah Eropa, dan 5 juta di wilayah Amerika.

Dilansir dari World Health Organization, di daerah yang sangat endemik, hepatitis B paling sering menyebar dari ibu ke anak saat lahir (penularan perinatal) atau melalui paparan darah yang terinfeksi (penularan horizontal). Perkembangan kronis dari hepatitis B sering terjadi pada bayi yang terinfeksi dari ibunya, atau sebelum berusia 5 tahun.

Di Indonesia, berdasarkan keterangan dari Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi, kebanyakan kasus hepatitis B ditularkan dari ibu ke anak. 

Penularan hepatitis B dari ibu yang terinfeksi kepada anak adalah satu dari banyaknya penyebab prevalensi hepatitis di Indonesia meninggi. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, prevalensi hepatitis B secara umum sebesar 7,1 persen atau sekitar 18 juta penduduk Indonesia dan biasanya mereka memiliki risiko lebih dari 90 persen sampai 95 persen berkembang menjadi hepatitis B kronis. 

Seperti dilansir dari Kemkes.go.id, untuk mengatasi hal ini ibu hamil diimbau segera melakukan tes hepatitis ke fasilitas kesehatan terdekat, untuk mencegah terjadinya penularan hepatitis ke anak. Pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya pencegahan ibu hamil diantaranya melalui tes hepatitis dan vaksinasi.

“Upaya pencegahan hepatitis ini kita lakukan penerapan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Pemerintah memberikan vaksin hepatitis B kepada ibu hamil untuk meningkatkan kekebalan, melakukan pencegahan penularan hepatitis B dari ibu ke anak, notifikasi pasangan sebelum mempunyai anak, dan melakukan uji saring infeksi menular lewat transfusi darah, serta penerapan kewaspadaan standar,” jelas dr. Imran saat Konferensi Pers Hari Hepatitis Sedunia, Rabu, 26 Juli 2023.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbagai upaya lain untuk mengatasi hepatitis B juga telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, antara lain dengan melakukan pemberian vaksin hepatitis B dosis 1 pada bayi baru lahir (usia 0 sampai kurang dari 24 jam), kemudian dilanjutkan dengan vaksinasi hepatitis B dosis selanjutnya sesuai dengan program imunisasi nasional.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga telah melakukan pemeriksaan hepatitis B pada semua ibu hamil, dimana pada tahun 2022 pemeriksaan ini dilakukan pada ibu hamil di 489 kabupaten atau kota dengan jumlah ibu hamil yang diperiksa lebih dari 3,2 juta orang. Pada tahun yang sama pula, telah dilakukan pemberian obat anti virus tenofovir disoproxil fumarate kepada ibu hamil yang telah didiagnosis hepatitis B. Fasilitas obat anti virus hingga saat ini telah dilakukan di 180 fasilitas kesehatan di 34 kabupaten atau kota di 17 provinsi.

“Ini sudah bertahap, nanti akan kita tambah wilayah untuk pemberian anti virus tenofovir disoproxil fumarate. Harapan kami tahun 2029 semua kabupaten atau kota dapat memberikan obat anti virus tenofovir disoproxil fumarate pada ibu hamil,” ujar Imran pada kesempatan tersebut.

Ketua Komite Ahli Hepatitis, David Handojo Muljono, mengatakan bahwa pada tahun 2020 WHO telah mengeluarkan revolusi bahwa hepatitis menjadi prioritas penanganan dunia. Menurutnya, Indonesia merupakan negara pionir di Asia yang memberi tenofovir disoproxil fumarate kepada ibu hamil dan mengimbau masyarakat lebih terlibat dalam kampanye kesadaran penyakit hepatitis.

Ibu hamil di Indonesia sebanyak 3,2 juta bisa dites hepatitis. Ini suatu prestasi karena hingga saat ini hanya Indonesia yang bisa melakukan pemeriksaan 3,2 juta ibu hamil dengan gratis. Mari kita berbagi informasi yang benar tentang pencegahan hepatitis, permasalahan hepatitis di Indonesia perlu menjadi perhatian bagi kita semua dan diperlukan peran aktif dari setiap individu sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing,” kata David.

Pilihan Editor: Hari Hepatitis Sedunia dan Perlunya Langkah Nyata Pengentasan Lewat UU Kesehatan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

7 jam lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membahas kerjasama program Gas-Kipas Stunting bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.


Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

12 jam lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membahas kerjasama program Gas-Kipas Stunting bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

Edy mendesak Kemenkes agar segera turun tangan menangani ratusan bidan pendidik yang kelulusannya dibatalkan.


Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

1 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?


Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?


WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

3 hari lalu

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono  dalam konferensi pers bertajuk Menuju Eliminasi Lemak Trans di Indonesia pada 6 Mei 2024 di Jakarta/Tempo-Mitra Tarigan
WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.


Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

4 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Program ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan dokter spesialis di daerah-daerah tertinggal, perbatasan dan Kepulauan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.


Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.


Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

4 hari lalu

Presiden Jokowi meresmikan program pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit pada Senin, 6 Mei 2024 di halaman Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, kawasan Palmerah, Jakarta Barat. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.


Manfaat Melewatkan Makan Daging bagi Penderita Sirosis Hati

5 hari lalu

ilustrasi burger (pixabay.com).jpg
Manfaat Melewatkan Makan Daging bagi Penderita Sirosis Hati

Sesekali tidak makan daging bermanfaat bagi penderita penyakit hati stadium lanjut seperti sirosis hati. Peneliti ungkap alasannya.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

5 hari lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden