Baru 700 dari 2.500 Permainan Anak Indonesia yang Teridentifikasi

Reporter

Minggu, 10 September 2017 11:27 WIB

Sejumlah anak mengikuti lomba balap karung di Kolong Tol Ir. Wiyoto Wiyono, Penjaringan, Jakarta, 17 Agustus 2017. Berbagai permainan unik seperti lomba kelereng berjalan mundur, tarik tambang ibu-ibu serta menari dilombakan untuk memeriahkan HUT RI ke-72. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerhati Permainan Tradisional dan Pendiri Gudang Dolanan Indonesia, Endi Aras mengatakan, saat ini tercatat ada sekitar 2.500 jenis permainan tradisional yang tersebar di Indonesia. "Tapi baru sekitar 700an yang sudah teridentifikasi permainannya, bahannya, atau cara membuatnya, bahkan sejarahnya," kata Endi dalam talkshow Festival Bermain Anak di Aula Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sabtu, 9 September 2017.

Untuk itu, Endi menjelaskan, masyarakat harus mengetahui dahulu karakter dari permainan tradisional. Pertama, permainan tradisional memiliki karakter yakni dibuat sederhana dan dibuat dengan bahan-bahan yang ada. "Sekarang daun saja bisa dibuat mainan, ini mengajarkan pada anak agar tidak boros, misal membuat mainan dari bambu, kulit jeruk bali, dan lainnya," ujarnya. Baca: Setelah 20 Menit dari Seduhan, Kopi Tak Enak Diminum Lagi

Kedua, dimainkan lebih dari satu atau dua orang. Misalnya bermain petak umpat, cublak-cublak suweng, kelereng, Gobag Sodor, dan banyak lagi. "Banyak anak-anak sekarang main mainan modern sendirian, kita engga tahu kan dia main apa dan bagaimana, anak yang bermain mainan modern juga susah diajak keluar (untuk bermain mainan modern)," kata dia.

Ketiga, memiliki nilai leluhur. "Karena masih bagian dari budaya dan sudah ada sejak dahulu," kata Endi. Untuk itu, Endi meminta, agar para orangtua dapat mengajak dan mengajari anaknya bermain permainan tradisional. "Yang sudah terlanjur memberikan anaknya gadget, saya anggap ini kecelakaan, mari sama-sama kita dampingi anak-anak kita".

PLH Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementeriam Pendidikan dan Kebudayaan, Dewi Indrawati, mengatakan banyak manfaat yang didapatkan saat bermain permainan terdasional. Misalnya, dengan bermain kelereng atau gundu yang sederhana, anak-anak diajarkan bersikap jujur dan tidak korupsi.

Menurut Dewi, banyak yang bisa diajarkan kepada anak dari memainkan mainan tradisional dibanding bermain gadget atau telepon genggam. "Kalau diajari bermain gangsing, itu ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, membuat gangsing pun tidak sembarangan," kata Dewi. Baca: Tidur di Kamar Bersuhu 15-19 Derajat Celcius Bikin Awet Muda

Permainan tradisional merupakan kekayaan budaya lokal. permainan yang dimainkan oleh anak-anak jaman dulu ini, kebanyakan dilakukan dengan cara kelompok.Namun, seiring perkembangan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi, permainan tradisional seperti petak umpet, egrang, conglak, lompat tali, gangsing, engklek, cublak-cublak suweng, kelereng dan lainnya sudah jarang dimainkan anak-anak masa kini.

AFRILIA SURYANIS

Berita terkait

11 Rekomendasi Kado Bayi yang Bisa Dipakai Hingga Besar

18 Februari 2024

11 Rekomendasi Kado Bayi yang Bisa Dipakai Hingga Besar

Ada beberapa rekomendasi kado bayi yang bisa dipakai hingga besar, mulai dari nuku, kursi makan, hingga stroller. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa: Ayah Tata Mainan Kesukaan Anaknya Usai Eksekusi

8 Desember 2023

Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa: Ayah Tata Mainan Kesukaan Anaknya Usai Eksekusi

Pelaku pembunuhan 4 anak di Jagakarsa adalah ayah para korban sendiri

Baca Selengkapnya

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya

Asal Muasal Bebek Mainan, Teman Mandi Anak-anak yang Populer di Seluruh Dunia

28 Mei 2023

Asal Muasal Bebek Mainan, Teman Mandi Anak-anak yang Populer di Seluruh Dunia

Inilah asal muasal bebek mainan yang populer digunakan untuk teman mandi. Hingga saat ini bebek karet banyak dijual di toko mainan.

Baca Selengkapnya

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.

Baca Selengkapnya

Pink Terapkan Aturan Jenius saat Anaknya Mendapatkan Mainan Baru

11 Maret 2023

Pink Terapkan Aturan Jenius saat Anaknya Mendapatkan Mainan Baru

Pink mengungkap cara dia agar mainan anak tidak menumpuk di rumah, sambil mengajarkan berbagi kasih sayang.

Baca Selengkapnya

Menurut Studi: Dampak Buruk Mainan Anak dari Plastik Terhadap Kesehatan Anak

13 Februari 2023

Menurut Studi: Dampak Buruk Mainan Anak dari Plastik Terhadap Kesehatan Anak

Tidak semua mainan anak dibuat dari bahan yang aman, sehingga ini bisa menjadi peringatan yang mengejutkan bagi banyak orang tua.

Baca Selengkapnya

Mudah Dibuat dan Dibersihkan, Berikut 5 Mainan Anak yang Ramah Lingkungan

13 Februari 2023

Mudah Dibuat dan Dibersihkan, Berikut 5 Mainan Anak yang Ramah Lingkungan

Masalah yang dihadapi banyak orang tua adalah produsen tidak harus mencantumkan daftar lengkap bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan mainan anak.

Baca Selengkapnya

Bisa Hambat Perkembangan Anak, Ketahui Deretan Bahan Kimia dalam Mainan Anak

12 Februari 2023

Bisa Hambat Perkembangan Anak, Ketahui Deretan Bahan Kimia dalam Mainan Anak

Anak-anak selalu berada di dekat mainan anak, maka tak aneh mereka bermain, memeluk, dan bahkan mengunyah.

Baca Selengkapnya

Ternyata Mainan Anak Balon Tiup Berbahaya, Ini Bahan Alternatif Mainan Anak Non Plastik

12 Februari 2023

Ternyata Mainan Anak Balon Tiup Berbahaya, Ini Bahan Alternatif Mainan Anak Non Plastik

Plastik tampaknya menjadi bahan mentah ideal pembuatan mainan anak karena relatif murah, mudah dibersihkan, tahan lama, dapat dibentuk jadi apa saja.

Baca Selengkapnya