Berburu Lelang? Simak 4 Triknya Agar Tak Kecewa

Reporter

Editor

Sabtu, 23 September 2017 13:46 WIB

Warga mengikuti proses lelang barang sitaan KPK di JCC, Jakarta, 22 September 2017. Dalam proses lelang ini KPK melaksanakan lelang eksekusi barang rampasan. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Penawaran di lelang diibaratkan seperti olahraga. Ada pesaing, penonton, wasit, rencana permainan, serta pada akhirnya ada pemenang dan pecundang.

Namun mengikuti lelang tidak semudah membalik dengan batasan harga dan memanggil beberapa nomor. Sebenarnya, ada lebih banyak strategi, daya tahan, dan trik psikologis yang terlibat, seperti yang dikatakan Damien Cooley dari Cooley Auctions.

Lelang disebut sebagai cara paling transparan untuk menjual rumah. Pasar terbuka menentukan harga, bukan kesepakatan pintu tertutup antara penjual dan pembeli. "Kami menemukan diri mereka dalam skenario ketika penawaran dimulai pada US$ 800 ribu dan tiba-tiba kami berada di US$ 965 ribu," kata Cooley, seperti dikutip dalam news.com.au.

Artinya, pembeli harus bertindak cepat dan membuat keputusan cepat. "Ini adalah keputusan saat peran pelelang adalah meminta pembeli terus menawar," ujarnya.

Baca: Pemicu Gangguan Jiwa pada Pekerja, Wanita dan Pria Berbeda

Pertama, ajukan tawaran secara tidak sengaja, bukan harga total. "Jika juru lelang meminta Anda sebesar US$ 10 ribu, tidak ada alasan mengapa Anda tidak dapat memberi mereka US$ 13 ribu. Namun jangan panggil nomor yang Anda inginkan untuk mendarat, panggil kenaikan yang ingin Anda bidangkan," ucapnya.

"Jika harga lelang mencapai US$ 920 ribu dan Anda menawar US$ 13 ribu lagi yang mudah untuk ditambahkan, tapi bagaimana jika Anda mengajukan penawaran lain US$ 18 ribu? Dan jangan bilang US$ 951 ribu karena itu mudah bagi juru lelang. Jika Anda baru saja menyebut tawaran US$ 18 ribu, juru lelang harus memikirkan dan menambahkan di kepalanya."

Menurut Cooley, trik ini tidak hanya untuk memperlambat laju lelang, tapi juga mengusir pembeli lain karena memperlambat momentum lebih jauh lagi. "Sebagian besar pembeli akan mendarat di nomor bulat. Jadi kebanyakan peserta tender akan pergi ke pelelangan yang mengatakan bahwa kita akan membayar US$ 900 ribu. Itu batas mereka dan mereka tidak akan membahasnya. Itu adalah masalah psikologis," tuturnya.

Kedua, saat mengajukan penawaran pada lelang, Anda juga harus menyesuaikan strategi dan berbeda di setiap pelelangan. "Misalnya, jumlah persaingan Anda benar-benar penting," katanya.

Baca: Fotografi: 9 Jurus Sukses Merekam Tingkah Manusia

Ketiga, Anda harus percaya diri dan agresif. "Jika melihat ada banyak persaingan, maka Anda harus mengajukan tawaran secara agresif. Saya berpendapat bahwa cara terbaik mengajukan tawaran dalam skenario itu adalah datang dengan tawaran yang benar-benar agresif," ujarnya.

Keempat, mengawasi lawan Anda. Sebab, bersaing dalam lelang bukan hanya tentang bagaimana Anda menampilkan diri. "Penting untuk melihat apa yang pesaing Anda lakukan. Sebab, bahasa tubuh mereka akan memberi tahu Anda banyak tentang seberapa jauh kesiapan mereka," ucapnya.

NEWS | AFRILIA SURYANIS

Berita terkait

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

27 detik lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg Hari Ini

2 menit lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg Hari Ini

MK menggelar sidang perdana sengketa pileg DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten atau kota, dan DPD RI hari ini.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

3 menit lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Manuver Partai Politik Pasca Putusan MK: Dukung Pemerintahan Prabowo hingga Masih Mengambang

6 menit lalu

5 Fakta Manuver Partai Politik Pasca Putusan MK: Dukung Pemerintahan Prabowo hingga Masih Mengambang

Pasca Putusan MK, Sekjen PKS menyebut, PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

9 menit lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Witan Sulaeman: Kami Akan Berjuang Lebih Keras

10 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Witan Sulaeman: Kami Akan Berjuang Lebih Keras

Timnas U-23 Indonesia, Witan Sulaeman, merasa percaya diri untuk menghadapi Uzbekistan U-23 pada semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

28 menit lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Kemenag Luncurkan Gerakan Senam Haji Jaga Ketahanan Fisik Jemaah

30 menit lalu

Kemenag Luncurkan Gerakan Senam Haji Jaga Ketahanan Fisik Jemaah

Gerakan Senam Haji dikemas untuk menjaga kebugaran dan ketahanan fisik jemaah.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

31 menit lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Dapat Dukungan Rp 23 Miliar dari Pengusaha, Erick Thohir: Sepak Bola Pemersatu Bangsa

49 menit lalu

Timnas Indonesia Dapat Dukungan Rp 23 Miliar dari Pengusaha, Erick Thohir: Sepak Bola Pemersatu Bangsa

Timnas Indonesia mendapat dukungan finansial Rp 23 miliar dari para pengusaha yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT)

Baca Selengkapnya