TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang mengira diet berarti tidak makan. Padahal dokter gizi dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Diana F Suganda mengatakan diet bukan berarti tidak makan sama sekali, melainkan mengatur asupan makanan. Cara mengaturnya bisa dengan memilah jenis asupan yang akan dimakan ada juga mengatur waktu kapan mengkonsumsinya.
Diet juga bisa dilakukan bagi ibu yang baru melahirkan. Para ibu ini biasanya memikirkan bagaimana bobotnya yang sempat bertambah menjadi kembali sedia kala. Diana mengatakan para ibu menyusui ini harus mendapatkan tambahan 600 kalori tambahan dari wanita yang tidak dalam hamil atau menyusui. Jumlah kalori itu tentunya menjadi santapan tambahan bagi si bayi yang baru lahir. Baca: Rahasia Pernikahan Bahagia: Istri Tampil Cantik, Suami?
Diana menyarankan agar para ibu yang harus menyusui, serta ingin mengembalikan bentuk tubuh sebaiknya banyak banyak makan protein. "Sebenarnya 600 kalori itu sama saja jumlahnya dengan tiga buah gorengan," kata Diana pada Kamis 17 Januari 2018 di Kebayoran Lama.
Namun tentu saja bukan penambahan kalori dari gorengan yang menjadi asupan yang baik bagi para wanita ini. "Sebaiknya tambahan kalori itu diberikan dari protein seperti kacang-kacangan," kata Diana. Baca: Selain Istri Idrus Marham, Para Istri Pejabat Ini juga Cantik
Kacang-kacangan memang asupan yang baik bagi para ibu menyusui ini. Tidak heran, kebanyakan para ibu menyusui sering diberikan cemilan kacang hijau, susu kedelai, atau ekstra protein lain.
Menurut Diana, protein yang dimakan para ibu menyusui ini akan langsung terserap menjadi Air Susu Ibu (ASI) yang tentunya adalah makanan terbaik bagi para bayi yang baru lahir. Maklum, para bayi ini membutuhkan ASI eksklusif selama minimal 6 bulan setelah kelahirannya. "Karena proteinnya diserap ASI, jadi kalori itu tidak ke badan si ibu. Jadi yang gede nanti bayinya bukan ibunya," kata Diana.