Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Itu Diet Flexitarian?

image-gnews
Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Diet flexitarian atau juga dikenal sebagai pola makan semi-vegetarian menekankan pada makanan nabati dengan konsumsi daging yang terbatas atau sesekali. Berdasarkan studi baru yang diterbitkan dalam jurnal BMC Nutrition, diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.

Studi berjudul Plant-based diets and cardiovascular risk factors: a comparison of flexitarians, vegans and omnivores in a cross-sectional study menggarisbawahi manfaat makan lebih banyak makanan nabati dibandingkan daging untuk kesehatan jantung yang lebih baik. Ini bertujuan untuk menyelidiki efek diet fleksibel terhadap kesehatan jantung.

Penelitian ini melibatkan 94 peserta berusia antara 25 dan 45 tahun yang telah mengikuti pola makan vegan, omnivora, atau fleksibel setidaknya selama satu tahun sebelum penelitian. Individu yang mengonsumsi daging kurang dari 50 gram per hari tergolong dalam kelompok flexitarian.

Sedangkan individu yang mengonsumsi daging sebanyak 170 gram atau lebih dikategorikan sebagai omnivora. Vegan, yang sama sekali menghindari produk hewani, merupakan kelompok ketiga.

Pada hari penelitian, sampel darah dikumpulkan dari para peserta untuk mengevaluasi biomarker penyakit kardiovaskular. Selain itu, para peneliti mengukur tekanan darah peserta, indeks massa tubuh, dan kekakuan arteri selama kunjungan.

Analisis biomarker darah menunjukkan bahwa orang yang fleksibel dan vegan memiliki kesehatan jantung yang lebih baik dibandingkan orang yang omnivora. Secara khusus, mereka menunjukkan tingkat kolesterol total dan kolesterol low-density lipoprotein (LDL) yang lebih rendah dibandingkan omnivora.

Selain itu, dibandingkan dengan kelompok omnivora dan flexitarian, kelompok vegan menunjukkan tingkat insulin puasa yang lebih rendah meskipun perbedaan tersebut tidak signifikan lagi ketika para peneliti menyesuaikan dengan kelompok pendirinya.

Terakhir, kelompok flexitarian dan vegan memiliki skor keparahan sindrom metabolik yang lebih rendah, yang merupakan ukuran gabungan dari berbagai faktor risiko kardiovaskular, termasuk kadar glukosa darah, tekanan darah, kadar kolesterol, dan berat badan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pola makan fleksibel utamanya terdiri dari makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, polong-polongan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Orang-orang yang fleksibel kadang-kadang memasukkan produk hewani seperti daging, unggas, ikan, susu, dan telur ke dalam makanan mereka, tetapi dalam jumlah yang lebih kecil dan lebih jarang dibandingkan orang-orang omnivora tradisional.

Penekanannya adalah pada pola makan nabati untuk manfaat kesehatan dan lingkungan, dengan fleksibilitas untuk memasukkan produk hewani berdasarkan preferensi pribadi atau keinginan sesekali.

Pendekatan ini mendorong pola makan yang beragam dan kaya nutrisi sekaligus mengurangi konsumsi daging secara keseluruhan, sehingga cocok bagi mereka yang mencari cara makan yang lebih berkelanjutan dan seimbang.

Pola makan fleksibel menawarkan banyak manfaat kesehatan dengan menekankan makanan nabati sambil sesekali mengizinkan konsumsi produk hewani. Ini mempromosikan pengelolaan berat badan karena fokusnya pada makanan nabati yang padat nutrisi, rendah kalori, dan mengurangi asupan daging berkalori tinggi. Orang yang fleksibel biasanya memiliki risiko penyakit kronis yang lebih rendah seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker tertentu karena asupan serat, antioksidan, dan fitonutrien yang lebih tinggi.

Selain itu, diet ini mendukung kesehatan pencernaan, meningkatkan tingkat energi, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Dari sudut pandang lingkungan, ini mengurangi konsumsi daging sehingga menurunkan emisi gas rumah kaca dan mengurangi penggunaan air, serta menjadikan pola makan fleksibel sebagai pilihan berkelanjutan, baik untuk kesehatan pribadi maupun lingkungan.

Pilihan Editor: 5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

7 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

9 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

10 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

18 hari lalu

Pedagang tengah menata daging sapi di Pasar Jatinegara, Jakarta, Selasa 20 Februari 2024. Badan Pangan Nasional menetapkan impor daging sapi tahun ini sebesar 145.251 ton. Jumlah ini jauh di bawah pengajuan rencana kebutuhan yang diajukan para pelaku usaha yang sejumlah 462.011 ton. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

Harga daging sapi meroket H-1 Lebaran di Pasar Palmerah mencapai Rp 150 ribu per kilogram.


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

18 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

19 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

19 hari lalu

Penjualan daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Selasa 12 Maret 2024. Data Badan Pangan Nasional per hari ini, 12 Maret 2024 harga rata-rata nasional untuk daging sapi murni sebesar Rp 140.380 per kilogram.  TEMPO/Tony Hartawan
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

21 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

21 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.