TEMPO.CO, Jakarta - Jennifer Coppen kembali menjadi perbincangan publik. Video Jennifer Coppen menampar dan menjambak seseorang tersebar lewat akun gosip @lambe_turah pada Minggu, 21 Januari 2018. Video itu diunggah dengan caption: "Tadinya minceu penasaran embaknya siapose. Ehh ternyata pas kebeneran nemu lagi make baju yang sama. Duhh Mba. Ini lagi maen sinetron juga bukan sich mba. Minceu gak paham nich.”
Perilaku Jennifer Coppen tersebut menuai komentar negatif dari masyarakat. Jennifer sudah seharusnya dapat menjaga perilaku dalam situasi apa pun, apalagi di tempat umum. Sebagai publik figur, segala tingkah laku Jennifer akan menjadi sorotan publik. Publik figur memang tidak dituntut untuk menjadi sempurna. Akan tetapi, mereka setidaknya harus bertanggung jawab atas kesan positifnya. Baca: Bedanya Netizen Indonesia dan Singapura Lihat Toko Daring
“Ya, sebagai publik figur, seharusnya dia bisa memberikan contoh,” ujar Psikolog A. Kasandravati Putranto saat dihubungi Tempo pada 22 Januari 2018.
Ketika ditanya tentang bagaimana cara mengendalikan emosi dari segi psikologi, Kasandra menjelaskan bahwa banyak faktor yang dapat menjadi penyebab seseorang emosi. Menurut Kasandra, perlu setiap orang perlu ditelusuri terlebih dahulu untuk mengetahui apa penyebab mereka emosi. “Stabilitas emosi adalah satu hal yang dipelajari dan dibiasakan sejak kecil. (Selain itu) ada unsur genetis dan pola asuh juga,” ujar psikolog yang juga aktif di bidang psikologi forensik tersebut. Baca: Flyboarding Termasuk Olahraga Berat, Simak Saran Dokter
Untuk menjadi seorang tokoh masyarakat, seseorang harus menjaga menjaga image serta perilaku mereka melalui beberapa cara. Hal yang seharusnya mereka lakukan sebagai publik figur adalah mengingat dari mana mereka berasal, berbagi tentang cerita masa lalu pada penggemar atau masyarakat, dan tetap menjadi diri sendiri.
CHINA DAILY | THE ENTREPRENEURS LIBRARY | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA