Apa itu filosofi bambu runcing?
Soal keuletan dan keberanian ini dibuktikan Co-founder dan Direktur Utama PT Tokopedia William Tanuwijaya. Startup yang valuasinya telah melampaui nilai US$1 miliar itu didirikannya dengan filosofi bambu runcing yang melambangkan keberanian, kegigihan, dan harapan.
Baca juga: Aneka Gangguan Mental Menyerang Generasi Milenial, Apa Sebabnya?
Pria kelahiran 11 November 1981 ini bukan berasal dari keluarga pebisnis, namun berani memutuskan untuk mendirikan startup dan meninggalkan status karyawan. Usahanya pun tak langsung direspons positif, banyak yang meragukan mimpinya.
Butuh waktu bertahun-tahun untuk memulai Tokopedia. Ia sempat kesulitan mencari modal lantaran orang-orang masih meragukan ide bisnis yang diusung. Bahkan, ada salah satu calon investor yang memberikan nasihat agar berhenti.
Ilustrasi berjabat tangan. Shutterstock
“Satu hal yang mengubah hidup kami adalah ketika saya bertemu dengan seorang calon investor, yang memberikan saya nasihat: ‘Kalian masih muda, jangan sia-siakan masa muda kalian. Muda itu cuma sekali, carilah mimpi yang lebih realistis. Jangan mimpi yang muluk-muluk. Role model kalian, mimpi Silicon Valley, Sergey Brin, Larry Page, Mark Zuckerberg, mereka adalah orang-orang yang spesial. Kalian tidak!’”
Di momen itulah William sadar bahwa membangun bisnis itu tidak mudah. Membangun bisnis adalah tentang membangun kepercayaan, dan kepercayaan itu adalah tentang kredibilitas, dan rekam jejak masa lalu.
Kegigihan akhirnya membuahkan hasil. Mulai dari suntikan modal East Ventures, disusul CyberAgent Ventures, Beenos, SoftBank, hingga gelontoran dari Alibaba Group yang kini jadi salah satu pemegang saham terbesar di Tokopedia.
Tahu betapa sulitnya membangun bisnis membuat William ingin membantu pelaku usaha lain di Tanah Air. “Tokopedia adalah tentang ini, tentang sebuah platform untuk memulai, tentang sebuah platform yang memberikan peluang dan kesempatan kepada setiap orang Indonesia.”
Baca juga: Dompet Generasi Milenial Tak Lebih dari Rp71 Ribu? Apa Sebabnya?
William bersama Tokopedianya, Nadiem Makarim yang mendisrupsi bisnis taksi lewat Gojek, juga Ferry Unardi (Traveloka) atau Achmad Zaky (Bukalapak) kini menjadi role model milenial Indonesia.