Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Ajarkan Budaya Literasi Sejak Pendidikan Dini

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi ibu membaca bersama anak. Pixabay.com
Ilustrasi ibu membaca bersama anak. Pixabay.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti sosial vokasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati mengatakan membangun budaya literasi hendaknya dimulai dari generasi termuda saat ini melalui pendidikan sejak dini seperti di lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak (TK). "Karena kalau mengandalkan generasi sekarang sulit, pengaruh budaya visual yang sangat kuat saat ini apalagi mereka tidak melalui masa-masa budaya membaca," kata Devie saat dihubungi, Minggu 8 September 2019 malam.

Ia mengatakan secara historis masyarakat Indonesia adalah masyarakat pendongeng. Artinya masyarakat dengan oral culture yang sangat kuat, budaya bicara yang sangat kuat. Lalu masyarakat Indonesia mengalami lompatan tiba-tiba sekarang masuk ke peradaban digital.

Dari peradaban dogeng ke peradaban digital membuat masyarakat Indonesia belum pernah melewati masa peradaban membaca atau berfikir kritis yang sudah dialami oleh masyarakat Eropa. "Nah kalau kemudian sekarang ada upaya merangsang literasi masyarakat untuk membaca dengan adanya pojok membaca dan sebagainya, tantangannya akan sangat kuat," katanya.

Ia menjelaskan, kehadiran pojok membaca ini belum bisa dirasakan manfaatnya sekarang, karena perlu dibangun dulu dengan generasi yang lebih muda untuk terbiasa membaca. "Kalau generasi yang mau didorong munculkan budaya literasi tapi tidak melewati masa-masa peradaban membaca itu akan sulit," katanya.

Alasannya, kata Devi, ketiga generasi sekarang yang kebanyakan para pekerja melihat ponsel karena kebutuhan akan hiburan. "Hiburan yang murah di tengah tuntutan yang sangat berat, kita tidak jadikan membaca itu sebagai bagian dari liburan," katanya.

Ia mencontohkan, masyarakat di negara Barat menjadikan membaca sebagai liburan paling murah untuk melepaskan kepenatannya. Bacaan yang dibaca seperti novel dan sebagainya tergantung kegemaran masing-masing. "Di negara kita sulit, apalagi budaya visual begitu kuat. Kita ini populasi negara terbesar penonton youtube di dunia loh," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Devie mengartikan, daya pikat komunikasi visual akan sangat sulit ditandingi. Karena itu budaya literasi harus dimulai dengan generasi sangat muda. Sebagai contoh Finlandia yang berhasil membangun vaksin antik hoaks. Imunisasi dilakukan mulai dari PAUD dan pejuang utamanya adalah guru TK. "Jadi tradisi kesadaran untuk membaca tidak hadir tiba-tiba. Yang namanya budaya itu adalah sebuah kebiasaan yang dilakukan terus menerus," katanya.

"Jadi kalau bicara kebiasaan harus dilakukan eksperiensnya, gimana mau suka baca kalau pengalaman membacanya saja tidak pernah," kata Devie.

Devie juga mengingatkan membangun budaya membaca juga perlu dukungan pemerintah seperti di Inggris. Buku di Inggris dijual dengan harga murah dirancang dengan kualitas bagus dan tampilan menarik bagi masyarakat untuk membaca. "Bukan salah pebisnis (percetakannya) tapi pemerintah harus memberikan subsidi dan anak-anak dari mulai PAUD sampai SD tidak boleh dikenalkan dengan gadget," kata Devie.

Sebelumnya, bertepatan dengan Hari Literasi Internasional Pemerintah DKI Jakarta meluncurkan ruang membaca buku serta turut langsung dalam kampanye #RuangBacaJakarta di stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu 8 September 2019 pagi.

Gubernur Anies Baswedan menjelaskan tujuan gerakan #RuangBacaJakarta adalah meningkatkan literasi masyarakat. Fasilitas ruang membaca buku yang telah dihadirkan di tengah padatnya aktivitas masyarakat Ibu Kota diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk gemar membaca.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Berlatih Soal Melalui Framework Sebelum UTBK 2024

1 hari lalu

Ilmupedia Tryout Akbar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2023.Dokumentasi: Telkomsel.
Cara Berlatih Soal Melalui Framework Sebelum UTBK 2024

Keberadaan framework SNPBM telah ada sejak tahun 2023 lalu, layanan ini bisa dimanfaatkan untuk mengetahui komponen soal dan uji coba soal UTBK 2024


Hari Film Nasional Momen Tepat untuk Tingkatkan Literasi dan Apresiasi Film

25 hari lalu

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Hari Film Nasional Momen Tepat untuk Tingkatkan Literasi dan Apresiasi Film

Hari Film Nasional bisa menjadi momen untuk menyoroti berbagai program peningkatan literasi dan apresiasi film


5 Manfaat Membaca Buku Bacaan Literasi untuk Perkembangan Anak

53 hari lalu

Ilustrasi membaca buku. Dok. Zenius
5 Manfaat Membaca Buku Bacaan Literasi untuk Perkembangan Anak

Buku bacaan literasi memiliki beragam manfaat untuk perkembangan anak. Simak lima manfaat membaca buku jenis ini.


Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

27 Januari 2024

Sejumlah pegiat literasi membaca buku saat kampanye #RuangBacaJakarta didalam Kereta MRT, Jakarta, Minggu, 8 September 2019. Kampanye ini merupakan gerakan MRT Jakarta untuk mendorong minat baca dan dan menjadikan membaca bagian dari gaya hidup masyarakat kota. TEMPO/Muhammad Hidayat
Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

Selain menambah wawasan, membaca buku dapat membantu penurunan dalam kesehatan mental, seperti stres dan demensia.


Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

11 Januari 2024

Bernalar Berdaya di SMA 91 Jakarta Timur
Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan generasi muda terhadap literasi digital dan sejarah.


Dirut BPJS Ketenagakerjaan: Ini Langkah Baik Tingkatkan Literasi Sejak Dini

12 Desember 2023

Dirut BPJS Ketenagakerjaan: Ini Langkah Baik Tingkatkan Literasi Sejak Dini

Jaminan Sosial Masuk Kurikulum, Dirut BPJS Ketenagakerjaan: Ini Langkah Baik Tingkatkan Literasi Sejak Dini


Pesan Dokter Anak untuk Tumbuhkan Minat Baca sejak Kecil

8 Desember 2023

Ilustrasi membacakan buku untu bayi. Bisnis.com
Pesan Dokter Anak untuk Tumbuhkan Minat Baca sejak Kecil

Dokter anak mengatakan orang tua perlu meluangkan waktu membaca bersama anak untuk perkembangan literasi awal dan menumbuhkan minat baca anak.


Studi PISA 2022, Kemendikbud Sudah Prediksi Skor Indonesia Turun Meski Naik Peringkat

7 Desember 2023

Kepala BSKAP Kemendikbudristek bicara alasan Indonesia tetap ikut PISA 2022, walaupun telah memprediksi bahwa skornya akan turun dibandingkan tahun 2018. TEMPO/Annisa Febiola
Studi PISA 2022, Kemendikbud Sudah Prediksi Skor Indonesia Turun Meski Naik Peringkat

Hasil PISA 2022 menunjukkan bahwa peringkat hasil belajar literasi Indonesia naik 5 sampai 6 posisi dibanding tahun 2018, meskipun skornya turun.


Pasca-Covid-19, Keterampilan Matematika dan Membaca Menurun di Kalangan Remaja

6 Desember 2023

Ilustrasi anak mengerjakan soal/matematika. Shutterstock
Pasca-Covid-19, Keterampilan Matematika dan Membaca Menurun di Kalangan Remaja

Keterampilan matematika dan membaca remaja mengalami penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya di banyak negara pasca-Covid-19.


Studi: Keterampilan Matematika & Membaca Remaja Turun Terburuk, Ada Faktor Ponsel

6 Desember 2023

ilustrasi belajar matematika (pixabay.com)
Studi: Keterampilan Matematika & Membaca Remaja Turun Terburuk, Ada Faktor Ponsel

Matematika dan keterampilan membaca pada remaja mengalami penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya.