Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hoaks Virus Corona, Pakai Minyak Wijen sampai Pengering Tangan

Reporter

image-gnews
Ratusan orang menggunakan masker saat mengantre membeli masker setelah semakin meluasnya wabah virus corona di Seoul, Korea Selatan, 28 Februari 2020. REUTERS/Kim Hong-Ji
Ratusan orang menggunakan masker saat mengantre membeli masker setelah semakin meluasnya wabah virus corona di Seoul, Korea Selatan, 28 Februari 2020. REUTERS/Kim Hong-Ji
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona jenis baru atau COVID-19 mewabah di berbagai negara. Berbagai informasi mengenai upaya pencegahan hingga membunuh virus terus berkembang, salah satunya penggunaan pengering tangan.

Benarkah benda yang biasanya terdapat di kamar mandi ini bisa membunuh virus corona? Jawabannya tidak. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pengering tangan tidak efektif dalam membunuh virus corona baru.

Menurut WHO, alih-alih pengering tangan, cara terbaik melindungi diri dari COVID-19 yakni mencuci tangan sesering mungkin atau membersihkannya dengan antiseptik berbasis alkohol, kemudian mengeringkannya menggunakan handuk kertas.

Selain pengering tangan, ada juga informasi pemindai termal efektif mendeteksi orang yang terinfeksi virus corona baru. Benarkah? Laman Health menyebut meskipun pemindai termal dapat mendeteksi demam atau suhu tubuh lebih tinggi dari normal pada mereka yang terinfeksi virus corona, alat ini tidak dapat mendeteksi infeksi pada mereka yang belum menunjukkan gejala.

"Ini karena dibutuhkan antara 2- 10 hari sebelum orang yang terinfeksi menjadi sakit dan mengalami demam," kata WHO.

WHO menyatakan flu juga memiliki gejala yang mirip dengan COVID-19, termasuk demam. Jadi, hanya karena seseorang demam tidak selalu berarti mereka terinfeksi virus corona.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, ada informasi mencuci hidung secara teratur dapat membantu mencegah infeksi virus corona baru. Cara ini dapat membantu pulih lebih cepat dari flu tetapi belum terbukti membantu mencegah infeksi pernafasan secara umum, termasuk corona.

Ketika Anda membilas hidung dengan saline atau cairan infus untuk mengatasi gejala pilek, pastikan produk tersebut steril. Informasi lain yang beredar mengenai pencegahan COVID-19 adalah pengolesan minyak wijen. Sebenarnya, mengolesi tubuh dengan minyak ini tidak akan membuat virus corona menjauh.

Menurut WHO, ada beberapa disinfektan kimia dapat membunuh virus corona pada permukaan benda, termasuk yang berbasis klorin, pelarut eter, asam perasetat, dan kloroform. Namun, zat-zat ini hanya sedikit atau tidak sama sekali berdampak pada virus jika menaruhnya di kulit atau di bawah hidung.

"Faktanya bahkan bisa benar-benar berbahaya untuk memakai bahan kimia tersebut di kulit," kata WHO.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

24 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

27 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

28 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

29 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?