Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Kabar Baik Soal Penanganan Virus Corona

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah studi memberi harapan baru bagi lahirnya vaksin atau upaya melawan serangan virus corona. Jumlah kasus virus corona baru atau Covid-19 di tingkat global terus mengalami kenaikan dari hari ke hari. Berdasarkan data dari Worldometer hingga Minggu 29 maret 2020 jumlah kasus di seluruh dunia telah mencapai angka 662 ribu infeksi, total kematian sebanyak 30.000 kasus, dan pasien sembuh sebanyak 141 ribu kasus.

Peningkatan jumlah kasus per hari dari pandemi virus corona ini dapat menyebabkan kegelisahan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat luas. Seluruh pihak perlu berpartisipasi mengambil tindakan pencegahan penyebaran virus corona ini.

Berikut beberapa bukti penting dari kasus virus Corona baru.

1. Langkah pengendalian infeksi yang berhasil
Para peneliti dari Hong Kong telah mengevaluasi dampak wabah terhadap 43 rumah sakit umum di negaranya dan hasil yang ditemukan cukup menggembirakan. Dalam 6 pekan pertama sejak awal wabah, petugas layanan kesehatan telah menangani kasus Covid-19. Sebagai hasil dari penerapan dan praktik pengendalian infeksi, tidak ada staf kesehatan yang tertular. Kini, Hong Kong mencatatkan jumlah 519 jumlah kasus infeksi, 4 kematian, dan 111 pasien sembuh.

“Langkah pengendalian infeksi di rumah sakit yang tepat dapat mencegah penularan virus Corona baru. Kewaspadaan dalam praktik kebersihan tangan, pemakaian masker beda, penggunaan peralatan lindung adalah langkah kunci,” kata Vincent C.C. Cheng dari Quenn Mary Hospital, Hong Kong.

2. Virus dapat melindungi tubuh dari re-infeksi
Sebuah studi yang melibatkan empat kera, menunjukkan bahwa kera yang tertular virus SARS-CoV-2 (virus penyebab Covid-19) dapat melindungi diri dari infeksi ulang di masa depan. Para ilmuwan menginfeksi ulang dua dari empat monyet setelah 28 hari infeksi awal dan mereka menemukan bahwa monyet tersebut menunjukkan hasil uji coba negatif dari virus SARS CoV-2.

“Secara keseluruhan, hasil kami menunjukkan bahwa infeksi SARS-CoV-2 primer dapat melindungi dari paparan berikutnya. Ini memiliki implikasi penting untuk desain vaksin dan prognosis penyakit,” kata peneliti.

Martin Bachmann, profesor vaksinologi di Jenner Institute di Oxford University mengatakan bahwa pasien yang telah positif Covid-19 akan memiliki respons antibodi yang bertahan lama. Kendati begitu, ada kasus lain yang menyebabkan tubuh tidak membuat antibodi untuk virus yang sudah masuk ke dalam tubuh.

3. Vaksin untuk Covid-19 sedang diuji coba
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan uji coba sejumlah vaksin potensial terkait wabah virus corona baru ini. Perusahaan swasta seperti Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle, Amerika Serikat juga telah melakukan uji coba terhadap 45 relawan yang akan menerima vaksin berisi rangkaian kode genetik dari salinan SARS CoV-2.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa kemungkinan dibutuhkan waktu 12-18 bulan untuk menghasilkan vaksin yang bisa digunakan masyarakat luas. Namun, mereka juga terus berupaya untuk mempercepat uji klinis vaksin yang dibutuhkan.

4. Metode lama bisa melawan Covid-19
Saran penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Investigation mengungkapkan bahwa dokter mungkin bisa menyarankan metode kuno yang disebut dengan Terapi Andibodi Pasif untuk mengobati Covid-19. Para peneliti yang menulis makalah tersebut mengatakan bahwa penempatan opsi ini tidak memerlukan penelitian atau pengembangan, karena metodenya sudah ada sejak 1930-an.

Metode ini melibatkan pengumpulan darah dari seseorang yang memilki virus dan telah pulih. Dengan menggunakan serum yang mengandung antibodi penangkal infeksi, dokter akan menyuntikkan orang lain sehingga mencegah infeksi atau membantu melawannya.

Arturo Casadevall, profesor di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health mengatakan bahwa hal ini memang bisa dilakukan, tapi membutuhkan upaya dari banyak pihak dan orang yang telah pulih penyakitnya untuk menyumbangkan darahnya.

5. Sistem kekebalan tubuh dapat mengalahkan virus
Sebuah studi kasus baru yang muncul dalam jurnal Nature Medicine, mendokumentasikan kasus pasien Covid-19 yang dinyatakan pulih dari kondisi positifnya dalam beberapa hari. Pasien itu adalah seorang wanita berusia 47 tahun yang tertular virus SARS-CoV-2. Para peneliti memeriksa respons kekebalan tubuhnya dalam upaya memahami pemulihan diri terhadap virus Corona baru.

Katherine Kedzierska, kapala laboratorium di Doherty Institute di Melbourne, Australia menemukan adanya peningkatan imunoglobulin G dalam sampel darah pasien yang sembuh itu. Mereka juga menemukan adanya peningkatan imunoglobulin M. Kedzierska dan ilmuwan lainnya juga mendeteksi sejumlah besar sel imun kunci seperti sel T pembantu khusus, sel T pembunuh, dan sel B pada kurun waktu 7-9 hari setelah timbulnya gejala dari penyakit Covid-19.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

6 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

7 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

9 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

13 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

33 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

45 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

56 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

57 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?