Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terlalu Lama Duduk dan Berbaring saat #dirumahaja, Waspadai Ini

image-gnews
Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Merebaknya virus corona memang memaksa kita untuk berdiam di rumah agar terhindar dari risiko terjangkit Covid-19. Sayangnya, terlalu lama di rumah, sering membuat kita lebih banyak duduk atau berbaring saja.

Sebut saja saat menonton televisi atau bermain gadget, tentu Anda akan memilih salah satu posisi yang nyaman antara duduk dan berbaring itu. Padahal, kedua postur tubuh tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan jika dilakukan terus-menerus.

Melansir dari situs Business Insider, profesor kesehatan fisik sekaligus penulis riset “Effect of Physical Inactivity”, Peter T. Katzmarzyk mengatakan bahwa dampak pertama yang bisa dirasakan adalah meningkatnya risiko obesitas. “Saat duduk terlalu lama, kontraksi otot akan mengalami penurunan. Akibatnya, ini akan menahan pembersihan lemak dari perut Anda,” katanya.

Selain risiko obesitas, kemungkinan untuk cedera punggung dan tulang belakang juga semakin besar. Hal tersebut disebabkan oleh tekanan otot dan sendi yang tidak semestinya terjadi. “Ditambah dalam waktu lama, bagian bawah punggung dan pinggul Anda pun akan mengalami pemuatan statis jaringan sehingga terasa semakin sakit dan nyeri,” katanya.

Menambahkan hal tersebut, profesor kedokteran dan co-director dari Mayo Clinic, James A. Levine juga mengatakan bahwa berbaring terlalu lama bisa berpengaruh pada risiko kecemasan dan depresi. “Ini karena orang yang menghabiskan banyak waktu duduk kehilangan efek positif dari aktivitas fisik dan kebugaran,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun kemungkinan diabetes juga menjadi lebih besar. Sebab, berbaring dan duduk terlalu lama bisa merusak kemampuan tubuh untuk menangani gula darah. “Hal tersebut menyebabkan berkurangnya sensitivitas terhadap hormon insulin, yang membantu membawa glukosa dari darah ke dalam sel-sel di mana ia dapat digunakan untuk energi,” katanya.

Lalu, bagaimana cara mengatasi hal tersebut? Katzmarzyk cukup menyarankan agar masyarakat berdiri dan bergerak. Ini dilakukan bahkan saat melakukan aktivitas seperti menonton televisi dan bermain gadget. “Pada dasarnya tubuh diciptakan berdiri sehingga ia akan bekerja secara sempurna dalam posisi tersebut,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | BUSINESSINSIDER | MAYOCLINIC

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

6 jam lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

1 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

2 hari lalu

Artis sekaligus tersangka penyalahgunaan narkotika Rio Reifan bersiap dipindahkan ke RSKO Cibubur, di kantor Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Rabu, 4 September 2019. TEMPO/Genta Shadra Ayubi
Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

3 hari lalu

Ilustrasi wanita mengantuk. Freepik.com
12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.


Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

4 hari lalu

Ilustrasi wanita di bawah paparan sinar matahari. Freepik.com
Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.


Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

5 hari lalu

Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com
Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

7 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.