Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mutasi COVID-19 dari India Bikin Was-was, Simak Anjuran Pakar

Reporter

image-gnews
Seorang pria membawa kayu melintas dekat jenazah korban Covid-19 yang akan di kremasi di New Delhi, India, 26 April 2021. Rumah sakit India kini penuh sesak kehabisan pasokan oksigen dan tempat tidur.. REUTERS/Adnan Abidi
Seorang pria membawa kayu melintas dekat jenazah korban Covid-19 yang akan di kremasi di New Delhi, India, 26 April 2021. Rumah sakit India kini penuh sesak kehabisan pasokan oksigen dan tempat tidur.. REUTERS/Adnan Abidi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus tsunami COVID-19 di India membuat seluruh dunia waspada. Guru Besar Paru FKUI, Prof. Tjandra Yoga Aditama, mengatakan perkembangan mutasi virus COVID-19 di India mengharuskan orang-orang dari negara lain, termasuk di Indonesia untuk selalu waspada.

Sebagai salah satu upaya mengantisipasi berbagai varian dan varian baru COVID-19 dari luar negeri ialah pemeriksaan PCR secara berulang bagi orang-orang yang tiba di Indonesia.

"Bila ada pelawat dari luar negeri maka memang sebaiknya dilakukan pemeriksaan PCR ulangan setibanya di Indonesia," katanya.

Apabila hasilnya negatif, dia tetap harus menjalani karantina sesuai masa inkubasi yang dimulai ketika orang terinfeksi virus hingga akhirnya muncul gejala, yakni dua pekan. Tetapi, bila hasil pemeriksaan positif, maka pasien perlu ditangani, diisolasi dan diperiksa whole genome sequencing-nya (pengurutan genom lengkap adalah proses menentukan urutan DNA lengkap dari suatu genom organisme pada satu waktu).

Terkait mutasi COVID-19, terutama yang menyebabkan naiknya kasus penyakit di India beberapa waktu lalu, Tjandra menyebut ada dua kelompok besar jenis. Pertama, jenis Variant of Concern (VOC) yang sudah dikenal luas, yaitu B117 yang pertama kali terdeteksi di Inggris pada 20 September 2020 dan kini sudah ada di 130 negara di dunia, termasuk Indonesia.

Kemudian, B1351 yang pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan pada awal Agustus 2020 dan sudah menyebar di 80 negara. Menurut laporan, mutasi ini mungkin mempengaruhi efikasi vaksin, termasuk AstraZeneca yang digunakan di Indonesia. Terakhir, P1 atau B11281 yang awalnya dilaporkan di Brasil dan Jepang dan kemudian sudah menyebar ke sekitar 50 negara.

"Ketiga jenis VOC ini tentu mungkin jadi salah satu penyebab kenaikan kasus di India," tutur Tjandra.

Jenis mutasi kedua, yang kemudian banyak dibahas, adalah mutan yang bermula dilaporkan dari India, bahkan disebut double mutant dan belakangan malah juga ada triple mutant. Beberapa hal tentang mutasi ganda yaitu B1617 yang dilaporkan berasal dari India dan kini sudah menyebar ke lebih dari 20 negara, termasuk ke Inggris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tjandra mengatakan sebenarnya dari sekitar 11 perubahan ada dua mutasi yang dianggap paling banyak berpengaruh pada perjalalan penyakit COVID-19, yaitu E484Q. Mutasi ini sedikit banyak ada kemiripan dengan mutasi E484K yang pertama kali di deteksi di Afrika Selatan dan Brasil dan sudah ada juga di Indonesia, serta mutasi L452R yang juga ditemukan di California, Amerika Serikat.

"Gabungan keduanya ini yang kemudian jadi bahan bahasan, walaupun penelitian masih terus berjalan sampai nanti ada kesimpulan yang lebih pasti," katanya.

Para pakar kesehatan juga melaporkan mutasi lebih baru lagi, yakni B1618 yang disebut sebagai mutan tripel. Mutasi ini mula-mula dilaporkan di daerah Bengal Barat sehingga disebut sebagai virus corona Bengal strain.

Laporan mengungkapkan jenis ini lebih mudah menular lagi dan juga mungkin dapat mempengaruhi efikasi vaksin, walaupun memang penelitian masih terus berjalan untuk mendapatkan informasi yang lebih pasti. B1618 sendiri mencakup tiga hal yakni delesi pada H146 dan Y145 serta dua mutasi yaitu D614G dan E484K.

Kedua jenis mutasi COVID-19 ini dalam keadaan terpisah sudah pernah dilaporkan di Indonesia. Pada awal April 2021, mutasi yang banyak dibahas yaitu E484K atau dikenal dengan mutasi Eek.

Baca juga: Suara Serak dan Sakit Tenggorokan, Waspadai Gejala Covid-19

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

7 jam lalu

Kota bernuansa pink di Rajasthan, Jaipur, India. Unsplash.com/Dexter Fernandes
7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara


75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

12 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.


Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

14 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius


Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

14 jam lalu

Ilustrasi bom molotov. shutterstock.com
Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email


Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

2 hari lalu

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak. Foto: Canva
Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.


Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

2 hari lalu

Umat Muslim berdoa sebelum mereka makan makanan berbuka puasa di sebuah toko baju, selama bulan puasa Ramadan di kawasan tua Delhi, India, 29 Maret 2024. REUTERS/Anushree Fadnavis
Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

8 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.