TEMPO.CO, Jakarta - Serangan jantung adalah kondisi kematian sebagian otot jantung disebabkan terhentinya pasokan darah akibat tersumbatnya satu atau lebih pembuluh koroner oleh gumpalan darah atau trombus. Serangan jantung dapat terjadi kapan saja, terutama kepada orang yang memiliki riwayat penyakit jantung.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Rumah Sakit Primaya Makassar, Darwin Maulana menyampaikan empat hal yang dapat memicu serangan jantung mendadak. Sebab itu, siapapun, terlebih yang memiliki gangguan jantung, harus memperhatikan setiap aktivitas dan rutinitas agar tidak berakibat fatal.
Berikut empat hal yang dapat memicu serangan jantung mendadak:
- Aktivitas fisik dan psikis yang berlebihan.
- Peningkatan tekanan darah yang tinggi atau hipertensi.
- Mengkonsumsi makanan serta minuman yang dapat meningkatkan kadar gula dan kolesterol yang tinggi.
- Lupa minum obat jantung untuk pasien yang telah didiagnosis penyakit jantung koroner
Aktivitas fisik dan psikis yang berlebihan memaksa jantung bekerja lebih keras, berdetak lebih cepat, dan memompa darah lebih kencang. Apabila terjadi penyumbatan, maka serangkan jantung tak dapat terhindarkan. Olahraga menjadi salah satu aktivitas fisik yang menambah kerja jantung.
Sebab itu, Darwin mengatakan, penting untuk menyesuaikan jenis dan intensitas olahraga dengan kondisi setiap orang, yakni usia, status kesehatan, hingga kebugaran organ-organ tubuh. "Saat olahraga dengan intensitas yang melebihi kemampuan jantung, maka dapat membebani kerja jantung sehingga dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan gangguan jantung," ujarnya.
Tips agar tidak terkena serangan jantung ketika berolahraga adalah olahraga sesuai dengan kondisi dan kesehatan jantung atau berdasarkan resep olahraga dari dokter. Jika belum tahu bagaimana kondisi kesehatan jantung, sebaiknya pilih olahraga tipe aerobik dengan intensitas ringan sampai sedang. Hitung peningkatan denyut jantung 10 sampai 20 kali per menit dari denyut jantung awal sebelum olahraga.
Sementara hipertensi atau tekanan darah tinggi akan meningkatkan beban kerja jantung. Kondisi otot jantung menebal daa kaku, sehingga tidak berfungsi dengan normal. "Apabila hipertensi disertai dengan obesitas, merokok, kolesterol tinggi, dan diabetes melitus, ini akan meningkatkan risiko serangan jantung," kata Andriga Dirgantomo, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Rumah Sakit Primaya.
Enam cara mendegah tekanan darah tinggi adalah mengurangi konsumsi garam, berhenti merokok, olahraga teratur, menjaga berat badan, cukup istirahat, dan mengukur tekanan darah secara berkala.
Baca juga:
4 Pertolongan Pertama pada Seseorang yang Terkena Serangan Jantung