Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Bedanya Demam Akibat DBD dan Covid-19

image-gnews
Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Demam berdarah dengue (DBD) dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang memiliki gejala mirip, yaitu terjadinya demam pada awal infeksi. Hal ini membuat sebagian masyarakat kesulitan membedakan mana demam akibat DBD dan Covid-19.

Ada baiknya masyarakat mencari tahu perbedaan antara demam akibat DBD dan Covid-19 agar pertolongan pertama yang diberikan tepat sasaran. Terlebih di tengah pandemi virus corona kasus DBD di Indonesia masih tinggi. Dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan, hingga April 2021 terdapat 6.122 kasus kumulatif DBD di seluruh Indonesia.

Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Erni Juwita Nelwan, mengatakan gejala demam akibat DBD dan Covid-19 bisa dibedakan. “Demam pada DBD, fase demam terjadi akibat diremia. Artinya di dalam darah ada virus yang beredar,” katanya dikutip dari laman Indonesia Baik, Jumat, 6 Agustus 2021.

Erni menjelaskan demam akibat DBD sulit diturunkan oleh obat penurun panas karena penyebabnya pirogen eksogen yang berasal dari luar tubuh seperti mikroorganisme dan toksin. Demam akibat gigitan nyamuk aedes aegypti betina terjadi dalam rentang waktu sekitar tiga hari. Selain itu, gejalanya ditandai dengan suhu tubuh yang langsung melonjak tinggi karena virus sudah berinkubasi.

Penyakit DBD memiliki karakteristik sakit kepala yang khas, yaitu sakit di sekitar kening atau di belakang bola mata pada orang dewasa. Sementara pada anak-anak, penyakit DBD menyebabkan demam tinggi secara mendadak dan menyebabkan ruam merah yang khas pada wajah.

Pada penyakit DBD, hari pertama hingga ketiga adalah fase demam. Sementara fase kritis berlangsung antara hari ketiga sampai keenam. Hari keenam hingga selanjutnya merupakan fase penyembuhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara demam yang terjadi pada pasien Covid-19 disertai dengan adanya gejala respirasi yang dominan seperti sesak nafas, batuk, susah menelan, dan anosmia.

Fase demam pada kasus Covid-19 pun berbeda dengan fase pada DBD. Pada minggu pertama, pasien akan merasakan demam. Kemudian pada akhir minggu pertama akan muncul gejala respiratorik seperti sesak nafas, batuk, dan pilek. Di hari ke-5 hingga ke- 7 ini lah biasanya gejala yang dialami pasien Covid-19 semakin berat.

MAGHVIRA ARZAQ KARIMA

Baca juga:

DBD Mulai Melanda, Jangan Bosan dengan Aksi 3M Plus

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa itu Alergi Parfum dan Reaksi Alergi yang Ditimbulkan?

21 jam lalu

Ilustrasi wanita menyemprotkan parfum di pergelangan tangan. Freepik.com/Freepic.diller
Apa itu Alergi Parfum dan Reaksi Alergi yang Ditimbulkan?

Adapun orang yang memiliki alergi terhadap parfum tertentu bisa mengalami ruam gatal jika terpapar secara terus-menerus.


KPK Beberkan Kontruksi Perkara Dugaan Korupsi APD di Kementerian Kesehatan

2 hari lalu

Mantan Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Budi Sylvana (kanan) memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan dugaan korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 mencapai Rp3,03 triliun di Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2020-2022, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Beberkan Kontruksi Perkara Dugaan Korupsi APD di Kementerian Kesehatan

KPK telah menahan dua tersangka, yakni PPK Puskris Kemenkes Budi Sylvana dan Dirut PT EKI Satrio Wibowo.


Terdapat 230 Ribu Kematian Akibat Kanker, Kemenkes Kampanyekan Vaksinasi HPV

2 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Terdapat 230 Ribu Kematian Akibat Kanker, Kemenkes Kampanyekan Vaksinasi HPV

Budi meluncurkan serangkaian inisiatif yang bertujuan meningkatkan akses terhadap deteksi dini kanker dengan mengandalkan kemitraan internasional.


KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

2 hari lalu

Mantan Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Budi Sylvana (kanan) memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. Budi Sylvana diperiksa sebagai tersangka dan belum menjalani penahanan terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 mencapai Rp3,03 triliun di Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2020-2022. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

KPK menahan dua dari tiga tersangka korupsi APD di masa pandemi Covid-19. Audit BPKP menyebut ada kerugian negara sebesar Rp 319 miliar.


Cerita Edy Rahmayadi Baru Jadi Gubernur Sumut Ditagih Bayar Utang Rp 1,7 Triliun

4 hari lalu

Pasangan bakal calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (tengah) berjalan menuju ruangan pemeriksaan kesehatan di RSUD Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Jumat, 30 Agustus 2024. Edy-Hasan melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai syarat maju pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024. ANTARA/Yudi Manar
Cerita Edy Rahmayadi Baru Jadi Gubernur Sumut Ditagih Bayar Utang Rp 1,7 Triliun

Edy Rahmayadi berkisah soal utang Rp 2,7 triliun yang harus dibayar Pemprov Sumut saat ia baru menjabat pada 2018 silam.


KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

5 hari lalu

Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, memberikan keterangan pers, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 24 September 2024. Tessa mengatakan, pada rapim KPK sudah diambil keputusan laporan klarifikasi yang dibuat oleh Kaesang. Namun, saat ini hasilnya belum bisa diumumkan karena masih ada proses administrasi yang harus dilengkapi. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

Ahmad Taufik menjadi salah satu tersangka dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri Covid-19 di Kementerian Kesehatan.


Kemenkes Bilang Perundungan di Kedokteran Terjadi karena Minimnya Pengawasan

8 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying. Shutterstock
Kemenkes Bilang Perundungan di Kedokteran Terjadi karena Minimnya Pengawasan

Kemenkes memberikan sejumlah rekomendasi kepada rumah sakit vertikal untuk memasang sistem fingerprint dan CCTV untuk mencegah perundungan.


Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

8 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

Ada cara lain dalam pencegahan demam berdarah, yaitu menyebar virus wolbachia di kelompok nyamuk aedes aegepty menjadi nyamuk wolbachia


5 Fakta Nyamuk Wolbachia, Aedes Aegypti yang Tak Tularkan Demam Berdarah

9 hari lalu

Pernah ditolak, ini tujuan dari rencana pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung wolbachia di Jakarta Barat. Sebaiknya selalu waspada. Foto: Canva
5 Fakta Nyamuk Wolbachia, Aedes Aegypti yang Tak Tularkan Demam Berdarah

Nyamuk wolbachia diklaim tidak akan bisa menularkan virus demam berdarah saat menyengat manusia.


Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

12 hari lalu

Ilustrasi Gula Pasir. Tempo/Tony Hartawan
Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 adalah langkah konkret dari pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui regulasi asupan gula.