TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan Hari Literasi Internasional yang jatuh pada 8 September kemarin turut diikuti oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim. Melalui akun instagram @usembassyjkt, Kim merekomendasikan lima buku favoritnya untuk dibaca masyarakat Indonesia
Hari Literasi Internasional sudah diperingati setiap tahunnya sejak tahun 1967 untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya literasi. Tahun Hari Literasi Internasional mengambil tema: "Literacy for a human-centered recovery: Narrowing the digital divide".
Berikut lima buku rekomendasi Sung Yong Kim:
- The Great Gatsbykarya Francis Scott Ftizgerald
Buku ini dipublikasikan pada April tahun 1925. Dilansir dari britannica.com, cerita ini mengisahkan tokoh Jay Gatsby, seorang yang kaya, dan bertemu dengan Daisy Buchanan, cinta barunya. Buku ini juga berisi ledakan ekonomi setelah perang di Amerika Serikat.
Dilansir dari sparknotes.com, inti cerita dari buku ini adalah upaya Gatsby untuk mendapat cinta dari Daisy yang dipisahkan oleh perbedaan status sosial.
- To Kill a Mockingbird karya Harper Lee
Buku yang dipublikasikan pada 1960 ini sudah diterjemahkan ke dalam 40 bahasa lainnya. Buku ini berlatar waktu waktu zaman malaise (Great Depression) dengan mengeksplorasi mengenai moral manusia.
Buku ini menceritakan mengenai pembelajaran seseorang yang berubah dari polos menjadi dewasa.
- Pride and Prejudice karya Jane Austen
Buku ini dipublikasikan pada 1813. Buku ini menggambarkan pemikiran manusia pada dunia sosial yang tertutup dan memiliki prasangka yang sempit melalui alur kisah cinta Darcy dan Elizabeth yang rumit.
- The Sun Also Riseskarya Ernest Hemingway
Ernest Hemingway merupakan salah satu penulis besar di abadnya, ia menulis buku ini dengan melihat kepedihan terhadap generasi setelah Perang Dunia I yang diliputi kekecewaan dan kecemasan. Buku yang dipublikasikan pada 1926 ini mengisahkan tokoh Jake Barnes dan Lady Brett Ashley melakukan petualangan di Eropa.
- Catch-22 karya Joseph Heller
Melansir britannica.com, Catch-22 merupakan sebuah peraturan militer yang misterius. Catch-22 berisi seseorang yang melakukan misi menerbangkan pesawat tempur berbahaya dengan sukarela akan dianggap gila sedangkan seseorang yang membuat permintaan resmi untuk dibebaskan dari misi yang berbahaya maka orang tersebut dianggap waras.
Dilansir dari sparknotes.com, buku ini mengambil latar perang dunia II dengan mengisahkan perjalanan hidup tokoh Yossarian yang ditinggal mati oleh Nately.
Selain lima buku tadi, Kim merekomendasikan pula Crime and Punishment karya Fyodor Dostoevsky, The Sorrows of Young Werther karya Johann Wolfgang von Goethe, Invisible Man karya Ralph Ellison, Darkness at Noon karya Arthur Koestler, dan Heart of Darkness karya Joseph Conrad.
JACINDA NUURUN ADDUNYAA
Baca juga:
Angelina Jolie Rilis Buku Agar Anak-anak di Seluruh Dunia Paham Hak-haknya