TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 1,3 juta kasus baru kanker prostat terjadi pada 2018. Kanker ini terjadi di area prostat, yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan sperma. Kanker ini biasanya menyerang pria berusia 50 tahun ke atas. Risiko terkena kanker ini menjadi lebih besar jika keluarganya memiliki riwayat penyakit yang sama.
Dilansir dari Mayo Clinic, kanker prostat ditunjukkan dengan berbagai gejala sebagai berikut:
- Kesulitan dalam buang air kecil
- Volume air seni yang kecil
- Darah pada air seni
- Darah pada air mani
- Nyeri tulang
- Kehilangan berat badan tanpa diet khusus
- Disfungsi ereksi
Kanker prostat terjadi ketika sel prostat mulai berkembang secara tidak terkontrol. Kanker jenis ini tumbuh secara perlahan dan terbatas pada kelenjar prostat. Di beberapa kasus, kanker ini hanya membutuhkan perawatan minimal, tetapi di kasus lainnya, kanker bersifat agresif dan dapat menyebar secara cepat.
Penyebab kanker prostat adalah tumor yang terbentuk dari akumulasi dari sel-sel yang membelah terlalu cepat ketimbang sel normal. Beberapa sel abnormal dapat pecah dan menyebar atau bermetastasis ke bagian tubuh lain.
Komplikasi yang mungkin dihadapi pria dengan kanker prostat antara lain kanker yang bermetastasis ke organ lain sehingga memengaruhi fungsi organ tersebut, contohnya tulang dan kandung kemih. Inkontinensia juga menjadi komplikasi kanker prostat, yaitu kesulitan dalam buang air kecil.
Mencegah kanker ini untuk tumbuh dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah, berolahraga rutin, menjaga berat badan yang sehat, memeriksakan diri ke dokter mengenai potensi mengalami kanker prostat.
DINA OKTAFERIA
Baca juga: SBY Idap Kanker Prostat, Megawati Minta Pemerintah Beri Perawatan Terbaik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.