TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Kesehatan telah menerapkan imunisasi rutin lengkap untuk anak usia 0 sampai 18 tahun.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menerbitkan rekomendasi jadwal imunisasi berdasarkan hasil perkembangan penelitian imunisasi secara global.
Berikut jenis imunisasi bagi anak usia 0 hingga 5 tahun, dirangkum dari laman idai.or.id:
1. Vaksin Hepatitis B (HB) monovalen
Vaksin HB diberikan kepada bayi segera setelah lahir sebelum berumur 24 jam, didahului penyuntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya. Untuk bayi dengan berat lahir kurang dari 2 kilogram, imunisasi HB ditunda sampai berumur 1 bulan atau lebih, kecuali ibu hepatitis B surface antigen (HBsAg) positif.
Untuk bayi bugar, imunisasi HB diberikan setelah lahir tetapi tidak dihitung sebagai dosis promer. Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, segera berikan vaksin HB dan immunoglobulin HB (HBlg) pada ekstremitas yang berbeda, maksimal dalam 7 hari terakhir setelah lahir.
Imunisasi HB selanjutnya diberikan bersama DTwP atau DTaP.
2. Vaksin polio 0 (nol)
Vaksin polio 0 diberikan segera setelah lahir. Apabila lahir di fasilitas kesehatan bayi diberi bOPV-0 saat pulang atau pada kunjungan pertama. Selanjutnya berikan bOPV atau IPV bersama DTwP atau DTaP. Sebelum berumur 1 tahun, Vaksin IPV minimal diberikan 2 kali bersama DTwP atau DTaP.
3. VaksinBCG
Vaksin BCG diberikan segera setelah lahir atau segera mungkin sebelum bayi berumur 1 bulan. pada berumur 3 bulan atau lebih BCG dapat diberikan bila uji tuberculin negative. Bila timbul reaksi lokal cepat pada minggu pertama dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosis tuberculosis.
4. VaksinDPT
Vaksin DPT dapat diberikan mulai umur 6 minggu berupa vaksin DTwP atau DTaP. Vaksin DTaP diberikan pada umur 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan. Booster pertama diberikan pada umur 18 bulan.
Booster berikutnya diberikan pada umur 5 sampai 7 tahun atau pada program BIAS kelas 1. Usia 7 tahun atau lebih menggunakan vaksin Td atau Tdap.
Selanjutnya: Booster berikutnya umur 10-18 tahun...