TEMPO.CO, Jakarta - Komorbid merupakan salah satu penyebab tingginya kematian akibat COVID-19. Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, Alexander Ginting, mengatakan upaya mengontrol penyakit komorbid menjadi salah satu faktor menuju endemi.
"Masalah penyakit komorbid yang telah dimiliki seseorang tidak boleh ditinggal kalau hidup bersama virus," ujarnya.
Ia menyatakan tingginya kasus di Jerman bukan semata-mata karena Omicron atau Delta, tapi komorbid yang kurang terkontrol.
"Maka itu, di samping menerapkan protokol kesehatan, percepatan vaksinasi, tidak kalah pentingnya rumah sakit dan puskesmas tidak meninggalkan layanan penyakit komorbid," tuturnya.
Ia menambahkan, pelayanan kesehatan di Indonesia juga tidak boleh meninggalkan penyakit prioritas, seperti malaria, demam berdarah, stunting, dan sebagainya. Dalam kesempatan sama, Tenaga Ahli Menkes Bidang Penanganan COVID-19, Andani Eka Putra, mengatakan salah satu indikator Indonesia masuk dalam fase endemi adalah tidak adanya potensi lonjakan kasus.
"Kalau masuk dalam fase endemi kita harus lihat tidak ada potensi lonjakan kembali," ujarnya.
Saat ini, ia menilai situasi pandemi COVID-19 di Indonesia relatif cukup terkendali, terlihat dari angka positivity rate sekitar 0,25 persen. Namun, munculnya varian Omicron dapat berpotensi menimbulkan lonjakan kasus. Hingga saat ini, ada 46 kasus paparan Omicron yang terdeteksi di Indonesia.
"Intinya adalah kita berupaya mengendalikan Omicron dengan baik agar tidak menimbulkan ledakan kasus dan peluang untuk masuk endemi akan lebih besar," katanya.
Dalam rangka menghindari lonjakan kasus, ia meminta seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi.
"Paling penting adalah berkomitmen mendorong vaksinasi, khususnya lansia, dan jangan longgar protokol kesehatan," jelasnya.
Sebelumnya, Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) mengatakan salah satu upaya untuk mendorong Indonesia masuk ke status endemi adalah dengan mencegah lonjakan kasus COVID-19.
"Titik penting Indonesia tahun depan dapat berpeluang besar masuk status endemi COVID-19 adalah jangan sampai ada lonjakan atau ledakan kasus pada akhir tahun dan awal tahun depan," kata Ketua Umum PDIB, dr. James Allan Rarung.
Untuk itu, protokol kesehatan COVID-19 harus dijalankan secara konsisten dan disiplin untuk mencegah penularan COVID-19 di tengah masyarakat.
#pakaimasker
#jagajarak
#cucitanganpakaisabun
#hindarikerumunan
#vaksinasicovid-19
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Boleh untuk Lansia dengan Komorbid, Ini Syaratnya