TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 di sejumlah daerah. Pembatasan tersebut menyusul tingginya kasus Covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini.
Kasus baru Covid-19 pada Minggu, 6 Februari 2022 mencapai 36.057 kejadian. Terus bertambah sejak lima hari terakhir, yakni 33.729 kasus baru pada Sabtu, 5 Februari 2022; 32.211 kasus baru pada Jumat, 4 Februari 2022; 27.197 kasus baru pada Kamis, 3 Februari 2022; 17.895 kasus baru pada Rabu, 2 Februari 2022; dan 16.021 kasus baru pada Selasa, 1 Februari 2022.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama mengatakan, pembatasan sosial amat diperlukan untuk menekan angka penularan di masyarakat yang terus bertambah. "Langkah pembatasan ini penting karena setidaknya ada tiga potensi bahaya akibat meningkatnya penularan Covid-19," katanya dalam keterangan tertulis. Berikut ulasan dari tiga potensi tersebut:
- Kasus naik, beban pelayanan kesehatan bertambah
Semakin banyaknya kasus, maka secara proporsional akan kian banyak juga yang sakit sedang atau berat, atau setidaknya membuat beban pelayanan kesehatan semakin meningkat. Terlebih sudah beredar kabar mulai banyak petugas kesehatan yang terinfeksi Covid-19.Artinya, penularan di masyarakat harus ditekan agar jumlah yang kasus dengan gejala sedang dan berat dapat dikendalikan. Dengan begitu, pelayanan rumah sakit juga dapat lebih optimal. "Jangan sampai peristiwa pada Juni dan Juli tahun lalu terjadi lagi," ujarnya.
- Penularan Covid-19 berpotensi kematian
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan semakin banyak transmisi atau penularan Covid-19, berarti akan kian tinggi pula ancaman fatalitas atau meninggal. Pada 7 Februari 2022, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal sebanyak 82 orang.IklanScroll Untuk MelanjutkanAngka ini bertambah lebih dari 15 kali sejak 7 Januari 2022, yakni lima orang. "Penegendalian penularan di masyarakat merupakan salah satu upaya penting untuk menekan kasus berat yang dapat mengakibatkan kematian," kata Tjandra Yoga Aditama.
- Waspada replikasi virus
Apabila penularan di masyakat sedang tinggi seperti sekarang, menurut Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini, maka virus akan terus bereplikasi untuk memperbanyak diri. Pada saat virus bereplikasi, maka bisa terjadi mutasi. "Kalau mutasi ini berkepanjangan, maka ini dapat berpotensi menimbulkan varian baru," katanya.
Baca juga:
PPKM Level 3, Luhut Persilakan Masyarakat yang Sudah Vaksin Beraktivitas Biasa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.