TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas ekstrem melanda sejumlah wilayah di Asia. Beberapa negara melaporkan kasus serius yang menjadi dampak meningkatnya suhu bumi tersebut. Mulai dari pembatasan aktivitas, penutupan sekolah hingga korban jiwa. Di cuaca panas itu, berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit, di antaranya heat stroke, dehidrasi, heat exhaustion, heat cramps, dan eksaserbasi atau kekambuhan kondisi medis yang sudah ada, seperti penyakit jantung, gangguan pernapasan, dan penyakit kulit. Tak ayal, upaya menjaga kesehatan perlu dilakukan. Dilansir dari berbagai sumber, inilah 9 tips menjaga kesehatan saat cuaca panas ekstrem:
1. Gunakan Sun Screen
Penggunaan sun screen atau tabir surya akan mengurangi risiko terbakarnya kulit. SPF uang terkandung di dalam sun screen dapat menangkal sengatan matahari yang merusak kulit. Selain itu, melindungi kulit dari paparan matahari langsung dapat juga dilakukan dengan menggunakan pakaian panjang dan tertutup serta penggunaan topi untuk melindungi area kepala.
2. Banyak Minum Air Putih
Kekurangan cairan akan menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Saat cuaca terik maka tubuh akan cepat berkeringat dan membuang cairan. Maka sangat perlu konsumsi air putih secara teratur untuk menghiondari dehidrasi.
3. Hindari Munuman Alkohol dan Mengandung Kafein
Minuman beralkohol dan berkafein dapat menyebabkan dehidrasi. Saat suhu terik hindari kedua minuman ini agar cairan tubuh kamu tetap seimbang, Selain itu, dilansir dari laman sehatnegriku.kemkes.go.id minuman berenergi dan minuman manis juga mesti dihindari.
4. Berdiam di Tempat Sejuk
Saat suhu terik sebaiknya hindari aktivitras di luar ruangan. Namun, apabila kamu harus melakukannya maka pilihlah tempat yang dingin dan sejuk seperti berdiam di ruangan yang ber-AC.
5. Memakai Baju Berbahan Ringan dan Longgar
6. Hindari Menggunakan Pakaian Berwarna Gelap
Pakaian berwarna gelap mampu menyerap gelomang panas, maka dari itu jangan gunakan menggunakan pakaian ini saat suhu meningkat terutama ketika ingin berpergian.
7. Berteduh di Antara Jam 11 Pagi Hingga 3 Siang
Pada kisaran pukul 11 siang hingga 3 sore matahari berada di atas kepala, saat itu suhu akan lebih panas. Maka, hindari berada di luar ruangan.
8. Jangan Meninggalkan Siapapun di Kendaraan Dalam Kondisi Jendela Tertutup
9. Sediakan Botol Semprot Air di Dakam Kendaraan
Menyemprotkan air dingin saat berada di kendaraan akan membantu mengurangi efek panas
Saat tubuh mengalami gejala tertentu setelah terpapar sinar matahari berlebihan, maka harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Gejala yang muncul akibat terpapar sinar matahari berlebihan di antarannya keringat berlebih, kulit terasa panasa dan kering, rasa berdebar atau jantung berdetak lebih cepat, kulit terlihat pucat, kram pada kaki maupun abdomen, mual, muntah, pusing, urin berwarna sedikit pekat.
Suhu ekstrem pada tahun ini telah mencatat korban di beberapa negara. Di Bangladesh ada delapan orang termasuk di antaranya 2 orang guru meninggal dunia akibat serangan suhu panas yang terjadi. Pemerintah mengambil Langkah untuk menutup sekolah-sekolah dalam masa suhu ekstrem masih berelangsung.
Di Thailand, kementerian kesehatan setempat pada Rabu malam, 1 Mei 2024 mengatakan bahwa 30 orang meninggal akibat sengatan panas antara 1 Januari hingga 17 April. Pada periode yang sama tahun lalu, jumlah orang yang terbunuh mencapai 37 orang.
Suhu ekstrem juga dapat menyebabkan bencana alam yang melanda hutan. Badan Meteorologi Vietnam telah memperingatkan risiko kebakaran hutan, dehidrasi, dan heat stroke karena suhu udara di beberapa wilayah utara dan tengah Vietnam meningkat belakangan.
TIARA JUWITA | MICHELLE GABRIELA | DEWI ELVIA MUTHIARINY
Pilihan Editor: 5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada saat Mengunjunginya