TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Profesor Tjandra Yoga Aditama, membagikan tips sehat bagi para pemudik saat tiba di kampung halaman hingga merayakan Idul Fitri 2022. Para pemudik yang baru tiba, terutama sesudah berjam-jam perjalanan, disarankan beristirahat dulu sebelum melakukan kegiatan lain di kampung halaman.
"Jangan begitu tiba langsung jalan-jalan, masih ada beberapa hari di kampung halaman, istirahat agar segar dulu dan baru beraktivitas," katanya.
Tjandra mengingatkan walaupun sebagian orang sudah dua tahun tidak mudik Lebaran, tetap melakukan aktivitas dengan seimbang sehingga tidak melakukan kegiatan yang membuat lelah berlebihan. Selain itu, perhatikan waktu tidur agar tetap terjaga baik dan hindari bergadang berkepanjangan karena sudah lama tidak ketemu teman dan kerabat.
Selanjutnya, pemilik penyakit tertentu dan harus mengonsumsi obat rutin, ingat jadwal minum obat sesuai aturan dokter. Bila selama di kampung halaman mengalami keluhan kesehatan maka segeralah berkonsultasi ke petugas kesehatan terdekat.
"Ingat, para pemudik akan menjalani arus balik yang bukan tidak mungkin akan padat dan melelahkan pula, yang membutuhkan fisik yang baik," kata Tjandra.
Saat Lebaran tiba, masyarakat perlu tetap pakai masker saat salat Idul Fitri. "Salat memang baik kalau dilakukan di lapangan terbuka dan kalau di dalam masjid akan baik kalau jendela dan pintu dibuka lebar-lebar agar ventilasi terjaga baik," ujar Tjandra.
Tips sehat berikutnya tidak menjadikan Lebaran dan hari-hari sesudahnya sebagai ajang balas dendam setelah sebulan berpuasa. Ia mengingatkan tidak makan berlebihan karena bisa berdampak buruk untuk kesehatan. Merujuk pada panduan Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan, pengaturan porsi makan yang disarankan yakni setengah piring diisi sayuran dan buah, seperempat piring berisi nasi atau sejenisnya, misalnya jagung, gandum, dan lainnya, serta seperempat sisanya diisi protein.
Kemudian, bagi masyarakat yang ingin berwisata, sebaiknya mengantisipasi terjadinya keramaian di objek-objek wisata ataupun pusat perbelanjaan.
"Untuk ini akan baik kalau mungkin memilih waktu yang tidak sedang puncak-puncaknya penuh, juga tetap tetap memakai masker, rajin mencuci tangan, serta sedapat mungkin menjaga jarak di dalam kerumunan," saran Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu.