TEMPO.CO, Jakarta - Di beberapa kemasan atau bungkus obat biasanya tertera aturan obat perlu diminum setelah makan. Bukan tanpa alasan, ternyata aturan tersebut dibuat dengan mempertimbangkan kinerja obat, interaksi dengan makanan, sampai meminimalkan risiko efek samping.
Hal ini perlu diperhatikan karena obat dan makanan sama-sama masuk ke dalam sistem pencernaan. Ketika makan, organ dan jaringan dalam tubuh akan melakukan fungsinya untuk memproses makanan dalam saluran cerna.
Kemudian aliran darah akan lebih banyak menuju organ yang sedang bekerja memecah makanan. Proses tubuh ketika mencerna makanan inilah yang mungkin dapat mendukung dan juga menghambat kinerja obat.
Untuk itu, ketika minum obat, setiap orang perlu memerhatikan dengan seksama cara minum obatnya sesuai dengan anjuran di masing-masing obat. Dirangkum dari beberapa sumber, berikut alasan mengapa minum obat umumnya harus setelah makan:
1. Mengurangi efek samping mual atau muntah
Mengutip NHS, ada beberapa obat yang menyebabkan efek samping mual atau muntah. Contoh beberapa obat yang bisa menyebabkan mual dan muntah saat diminum dalam kondisi perut kosong di antaranya allopurinol, bromocriptine, dan madopar.
Untuk mengurangi efek samping ini, pasien disarankan makan atau mengisi perutnya dengan makanan sebelum minum obat.
2. Mencegah asam lambung naik
Tak hanya mual atau muntah, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping memicu naiknya asam lambung, maag, atau gangguan pencernaan lainnya apabila dikonsumsi dalam kondisi perut kosong.
Sejumlah obat yang bisa mengiritasi lambung saat perut kosong adalah aspirin, obat antiinflamasi non steroid (NSAID) seperti diklofenak dan ibuprofen, steroid seperti prednisolon atau dexametason.
Mengutip MyDr, makanan bisa membantu menoleransi efek samping obat di atas. Selain itu, beberapa obat gangguan pencernaan terkait asam lambung juga efektif diminum segera setelah makan.
3. Memastikan obat terserap dengan baik ke aliran darah
Beberapa obat membutuhkan makanan agar bisa terserap dengan baik ke dalam aliran darah. Contoh obat jenis ini di antaranya adalah obat HIV ritonavir, saquinavir dan nelfinavir.
4. Memastikan obat tidak gampang luntur
Alasan lainnya adalah untuk memastikan obat tidak gampang luntur. Terutama untuk jenis obat kumur, obat tetes, atau gel untuk obat sariawan atau infeksi mulut lainnya. Sebab, ketika seseorang langsung makan setelah konsumsi obat di atas obat seketika bisa luntur tersapu makanan.
5. Membantu tubuh memproses makanan
Biasanya, obat diabetes perlu diminum di sekitar waktu makan. Tujuannya, untuk menurunkan kadar gula darah setelah makan dan mencegah gula darah drop atau turun terlalu rendah.
Selain itu, suplemen enzim yang digunakan untuk mengobati penyakit radang pankreas kronis juga harus diminum setelah makan. Tujuannya, untuk membantu tubuh memproses makanan.
Jadi, pastikan cermat membaca aturan minum obat setelah makan atau sebelum makan. Jika belum yakin obat perlu diminum setelah makan atau sebelum makan, tanyakan kepada dokter atau apoteker.
M. RIZQI AKBAR
Baca juga: Masih Banyak Disalahpahami, Ini Maksud Anjuran Minum Obat 3x1